Jakarta (ANTARA News) - PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menyatakan, batal mengakuisisi 51 persen saham operator selular Kamboja Cam GSM senilai 1 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp8,9 triliun karena data tentang penjualannya tidak valid lagi.

"Batalnya ini karena sudah kelamaan dan tidak valid lagi," ujar Direktur Keuangan Telkom, Sudiro Asno, di sela-sela acara Investor Summit di Jakarta, Rabu.

Sudiro menambahkan setelah batal melakukan akuisisi, perseroan akan fokus pada pengembangan organik maupun non-organik untuk mendukung pertumbuhan kinerja perusahaan di kemudian hari.

"Kami tetap fokus pada organik dan non-organik, masalah mereka sudah ada bidder lain, kami tidak tahu," ujarnya.

Menyoal penentuan penasihat keuangan (financial arranger) untuk rencana pembelian kembali (buyback) saham PT Telkomsel di Singapore Telecommunications, ia optimistis bulan ini nama pemenang telah dikantongi.

"Setelah itu, mereka akan mengkaji buyback hingga harganya dalam waktu tiga hingga empat bulan," katanya.

Namun, lanjutnya, perseroan tetap melakukan konsultasi dengan pemegang saham dwi warna, yakni Kementerian BUMN. Bahkan, rencana menukar saham Telkomsel dengan treasury stock Telkom pun akan dikomunikasikan dengan pemerintah.

"Secara prinsip SingTel telah setuju untuk hal tersebut," ujarnya.

Jumlah treasury stock Telkom saat ini sekitar 2,5 persen. Dengan asumsi buyback tahap IV terlaksana sesuai target, jumlah treasury stock Telkom akan meningkat hingga 5,63 persen. Dalam opsi penukaran itu, seluruh treasury stock akan diberikan kepada SingTel.
 (T.KR-SSB)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011