Kita minta pemerintah melakukan operasi pasar
Medan (ANTARA) - DPRD Kota Medan meminta pemerintah daerah setempat untuk segera menekan lonjakan harga minyak goreng curah maupun kemasan lewat operasi pasar.

"Kita minta pemerintah melakukan operasi pasar untuk memastikan ketersediaan minyak goreng sesegera mungkin di Kota Medan," kata Wakil Ketua DPRD Kota Medan Rajudin Sagala di Medan, Sabtu.

Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan, lanjut dia, telah mencabut harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng sawit, baik curah, kemasan sederhana maupun kemasan premium.

Walau kini minyak goreng curah disubsidi dengan HET menjadi Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram sesuai Permendag No.11/2022, namun di Kota Medan, harganya terus naik menyentuh Rp20.000 per liter.

"Jangan cuma minyak goreng yang dilakukan operasi pasar, karena sebentar lagi kita memasuki bulan puasa sehingga berdampak kepada harga sembako di pasaran," katanya.

Baca juga: Harga minyak goreng di Medan naik setelah penetapan HET dicabut

Selanjutnya, katanya, Pemerintah Kota Medan harus memastikan ketersediaan sembako di Perum Bulog tidak hanya menjelang Ramadhan 1443 Hijriah, tapi perayaan Idul Fitri dan Idul Adha tahun ini.

Pihaknya juga mendorong dinas terkait jika menemukan pelanggaran di lapangan, maka harus sesegera mungkin dilakukan tindakan mulai dari peringatan keras hingga pencabutan izin usaha.

"Bila perlu diberikan sanksi pidana dan diumumkan ke publik agar masyarakat tahu bahwa pemerintah telah melakukan tindakan dengan sangat bersahabat," tutur Rajudin.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan, Emilia Lubis, mengaku hingga kini terus memantau lonjakan harga minyak goreng di pasaran, setelah pemerintah melepas harga komoditas ini.

Data terakhir pihaknya menyebut, bahan persediaan kebutuhan minyak goreng baik curah dan kemasan di tingkat distributor dan gudang tercatat 2.238 ton.

Baca juga: Disdag Medan gelar operasi pasar minyak goreng di empat lokasi

"Stok minyak goreng itu cukup untuk 1,5 bulan, selain pabrik masih terus memproduksi. Kalau kebutuhan di Kota Medan sekitar 1.826 ton per bulan," ucap Emilia.

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022