Jakarta,  (ANTARA News) - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Siti Fadjrijah, Rabu, mengungkapkan bahwa pertumbuhan nasabah bank syariah menyedihkan.

"Pertumbuhan nasabah bank syariah menyedihkan, memang naik tapi lamban," kata Siti Fadjrijah, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Jumlah nasabah dana perbankan syariah hanya naik tipis dari 2007 yang sebanyak 2,845 juta rekening menjadi 3,799 juta rekening hingga November 2008.

"Jumlah nasabah tumbuh, tapi menyedihkan karena pelan. Hingga November 2008 adalah 3,799 juta setelah adanya Festival Ekonomi Syariah pertama," katanya.

Untuk nasabah pembiayaan, dimana penyaluran kredit bank yang hanya naik dari 512 ribu nasabah di 2007 menjadi 589 ribu nasabah di November 2008.

"Memang nasabah kredit ini berjalan lambang, namun untuk nilai pembiayaannya mengalami kenaikan 30 persen," ungkapnya.

Dia berharap dalam pelaksanaan "Festival Ekonomi Syariah" kedua yang akan diselenggarakan pada 4-9 Februari 2009 mendatang dapat meningkatkan jumlah nasabah bank syariah ini.

Siti Fadjrijah juga menyoroti pangsa pasarnya perbankan syariah hingga Novermber 2008 baru mencapai 2,08 persen dengan total aset Rp47 triliun.

"Apabila kita mencapai target 5 persen, butuh dua kali lipat ke Rp90 triliun," katanya.

Sedangkan untuk Finance to Deposit Ratio (FDR) pada periode yang sama mencapai 112,7 persen dan Non Performing Finance (NPF) gross 4,9 persen dan NPF net 2,4 persen.

Saat ini, jumlah Bank Umum Syariah (BUS) yang ada menjadi 5 bank dimana Bank Umum Syariah (BUS) Bukopin dan BRI resmi beroperasi pada 1 Januari 2009.

"Unit Usaha Syariah (UUS) berkurang 2, karena tadi Bukopin dan BRI spin off dari unit usaha ke bank umum," katanya.(*)

 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009