... jarang dilakukan perbankan, apalagi bank swasta karena biasanya yang mereka kejar hanya bunga dan potensi keuntungan saja dari proyek apapun...
Jakarta (ANTARA News) - Program kredit BNI yang fokus pada industri unggulan dan industri potensial di sejumlah daerah mendapat dukungan sejumlah politisi DPR di Komisi XI DPR. Itu karena dianggap dapat mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

Dalam rapat dengar pendapat Komisi XI DPR RI dengan jajaran direksi BNI di Jakarta, Kamis, anggota Fraksi Partai Golkar, Nusron Wahid, sangat menghargai program kredit BNI yang sesuai visi dan misi pertumbuhan ekonomi Presiden Susilo Yudhoyono.

Visi dan misi itu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkualitas dengan membiayai proyek-proyek komoditi unggulan di sejumlah daerah.

"Ini jarang dilakukan perbankan, apalagi bank swasta karena biasanya yang mereka kejar hanya bunga dan potensi keuntungan saja dari proyek apapun," kata Nusron.

"Ini harus kita rekomendasikan kepada Bank Indonesia agar semua bank bisa seperti ini," katanya.

Sementara itu anggota fraksi PDIP, Maruarar Sirait, mengatakan, sangat mendukung upaya BNI untuk mendorong industri-industri unggulan terutama di sektor minyak dan gas bumi yang selama ini kesulitan dalam mengembangkan produksinya.

"Ini harus diikuti dengan perekrutan tenaga-tenaga ahli di bidang migas sehingga pembiayaannya menjadi efektif untuk mendorong produksi migas kita," katanya.

Sebelumnya, Direktur Utama BNI, Gatot M Suwondo, mengatakan, pihaknya telah mengidentifikasi potensi usaha dan industri di seluruh wilayah Indonesia sebagai bagian strategi bisnis dan juga mendukung arah pembangunan ekonomi.

Oleh karena itu, katanya ,sejak beberapa waktu lalu BNI telah membentuk tim dan dipimpin oleh oleh ahli ekonomi regional di tiap kantor wilayah BNI.

Tim itu bertugas memetakan industri unggulan di masing-masing daerah, mengidentifikasi kota/daerah yang mengalami pertumbuhan lebih cepat, dan membantu atau menjadi mitra pemerintah daerah menyelaraskan arah pembangunan.

BNI telah menetapkan delapan sektor unggulan sebagai fokus bisnis, yaitu pertanian, komunikasi, kelistrikan, perdagangan besar dan eceran, migas dan pertambangan, konstruksi, makanan minuman termasuk rokok, dan bahan kimia/pupuk termasuk barang dari karet.

Industri unggulan di daerah-daerah yang telah diidentifikasi BNI antara lain adalah perdagangan dan perkebunan sawit- karet di Sumatera Utara, migas dan perkebunan sawit-karet di Riau, industri manufaktur di Kepulauan Riau, migas, pertambangan, dan perkebunan sawit-karet di Sumatera Selatan. (ANT)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011