Tripoli (ANTARA News) - Pasukan yang setia pada penguasa baru Libya NTC menyatakan, Minggu, mereka telah menguasai bandara di Bani Walid, satu dari dua kota terakhir yang masih dipertahankan pendukung setia Muammar Gaddafi.

"Pasukan kami telah menguasai bandara Bani Walid," yang terletak di daerah baratdaya kota gurun itu, kata Yunes Mussa, komandan pasukan Dewan Transisi Nasional (NTC) di kawasan itu, kepada AFP.

Menurut komando bersama di Tripoli, pertempuran hebat berlangsung Minggu antara pejuang NTC dan loyalis Gaddafi di lokasi sekitar satu kilometer dari pusat kota tersebut, yang telah ditinggalkan penduduknya.

Selama sebulan ini pasukan NTC berusaha merebut Bani Walid, sebuah daerah oasis di kawasan tidak rata dimana pendukung Gaddafi melakukan perlawanan sengit.

Para komandan NTC yakin putra Gaddafi yang paling terkenal, Seif al-Islam, berada di kota itu, mungkin presiden terguling Libya itu juga.

Sementara itu, pasukan NTC juga dikabarkan hampir menguasai kota kampung halaman Gaddafi, Sirte, setelah merebut pusat konferensi dan universitas dari pendukung setianya pada Minggu.

Pusat konferensi Ouagadougou, yang dibangun sebagai tempat pertemuan puncak Afrika, menjadi sasaran utama pasukan NTC sejak mereka meluncurkan ofensif pada 15 September di kota Sirte.

Seorang koresponden AFP di lokasi kejadian mengkonfirmasi pasukan NTC menguasai kompleks penting itu.

Keberadaan Gaddafi hingga kini tidak diketahui secara jelas. Dari tempat persembunyiannya, ia berulang kali melontarkan janji-janji untuk melanjutkan perang, ketika semakin banyak negara mengakui Dewan Transisi Nasional (NTC) sebagai pemerintah yang berkuasa di Libya.

Gaddafi menjadi buronan sejak NTC menguasai ibu kota Libya, Tripoli, pada Agustus, dan ia berhasil menghindari penangkapan meski pasukan NTC memperoleh sejumlah petunjuk mengenai lokasinya.

NTC meningkatkan perburuan terhadap Gaddafi yang dipusatkan di gurun Sahara dekat perbatasan dengan Niger dan Aljazair.

Dewan itu kini sedang dalam proses memindahkan pemerintah mereka ke Tripoli dari markas sebelumnya di Benghazi, setelah mencapai kemenangan-kemenangan atas pasukan Gaddafi.

NTC, yang mengatur permasalahan kawasan timur yang dikuasai pemberontak, sejauh ini melobi keras untuk pengakuan diplomatik dan perolehan dana untuk mempertahankan perjuangan berbulan-bulan dengan tujuan mendongkel pemimpin Libya Muammar Gaddafi.

Negara-negara besar yang dipelopori AS, Prancis dan Inggris membantu mengucilkan Gaddafi dan memutuskan pendanaan dan pemasokan senjata bagi pemerintahnya, sambil mendukung dewan pemberontak dengan tawaran-tawaran bantuan.

Kelompok pemberontak Libya kini telah memasuki Tripoli dan rejim Gaddafi telah dianggap jatuh oleh banyak kalangan.

Negara-negara yang telah mengakui NTC sebagai perwakilan sah rakyat Libya antara lain China, Rusia, Mesir, Chad, Turki, Uni Emirat Arab (UAE), Australia, Inggris, Prancis, Jerman, Gambia, Italia, Yordania, Malta, Qatar, Senegal, Spanyol dan AS.

Gaddafi (68) adalah pemimpin terlama di dunia Arab dan telah berkuasa selama empat dasawarsa. Gaddafi bersikeras akan tetap berkuasa meski ia ditentang banyak pihak. (M014)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011