Jakarta (ANTARA) - Dalam rangka mendukung perkembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) fashion di Indonesia, penyedia material kain yang memproduksi benang celup, Pulau Intan Lestari, meresmikan offline store pertama di Jembatan Tiga, Jakarta.

"Kami sangat mendukung kemajuan UMKM di Indonesia, salah satunya dengan menghadirkan toko offline store yang dapat melengkapi semua kebutuhan pelaku UMKM dengan lebih dari 100.000 model material kain berkualitas," kata Merryta, Marketing Director Pulau Intan Lestari dalam siaran pers dikutip Kamis.

Toko offline Pulau Intan Lestari memiliki konsep yang modern dan sederhana sehingga memudahkan untuk menemukan material kain sesuai kebutuhan calon pengguna, dengan minimum pembelian yang disesuaikan mengikuti tren pelaku UMKM.

Toko Pulau Intan Lestari digadang-gadang menjadi toko material kain fashion paling modern dengan mengusung konsep well-organized store ditujukan untuk memudahkan pengunjung memilih material kain yang tepat untuk memproduksi pakaian.

Baca juga: Potensi kain tradisional dalam pengembangan industri fashion

Didukung dengan desain toko yang sederhana dan mewah serta para crew yang akan membantu calon pengunjung mendapatkan informasi mengenai material kain apa yang sesuai untuk digunakan pada saat berbelanja merupakan keunggulan dari konsep toko Pulau Intan Lestari ini.

Demi mendukung keterjangkauan para pelaku UMKM bisnis fashion untuk memperoleh material kain, Pulau Intan Lestari menurunkan MOQ yang efisien sehingga para pelaku UMKM dapat menyesuaikan kebutuhan material kain yang sedang dicari. Hal ini juga diharapkan dapat membantu program pemerintah untuk terus mengembangkan UMKM bidang fashion mengingat produk-produknya yang mulai dikenal di pasar dunia.

Dalam kesempatan yang sama, Chandra Manggih Rahayu selaku Ketua UKM IKM Nusantara dalam Virtual Press Conference Opening Pulau Intan Lestari Store menuturkan produk dari UMKM bidang fashion menjadi salah satu produk yang paling diminati masyarakat baik dalam negeri maupun luar negeri.

"Beberapa produk UMKM bidang fashion di Indonesia sudah mencapai ranah internasional apalagi dengan adanya program dari pemerintah untuk pengiriman luar negeri. Dari sini diharapkan pelaku UMKM di Indonesia dapat lebih bersaing lagi dengan potensi-potensi yang telah kita capai, serta semua peranan industri fashion termasuk dalam penyedia material kain sudah seharusnya bersama-sama mendukung kemajuan UMKM bidang fashion di Indonesia," katanya.

Baca juga: Masyarakat diajak rawat tradisi melalui fesyen dengan bersarung

Di samping itu, Pulau Intan Lestari memulai perjalanannya di Indonesia sebagai penyedia material kain yang selalu mengedepankan kualitas, inovasi teknologi, dan kelengkapan layanan bagi calon pelanggannya. Hadir di Indonesia sejak tahun 1990, menjadikan kelebihan sebagai penyedia material kain berkualitas untuk kebutuhan industri fesyen.

Sementara itu, seorang pemilik bisnis bidang fashion yang akrab disapa Fira juga menyatakan bahwa memilih penyedia material kain menjadi cukup penting karena hal tersebut merupakan salah satu cara sebuah bisnis fashion menentukan produk apa yang akan menjadi nilai untuk dipasarkan.

Selain itu poin-poin lain yang menjadi perhatian ketika memilih penyedia material kain, antara lain keterjangkauan Minimum Order Quantity (MOQ) yang ditawarkan. Menurut Fira, poin ini menjadi penting karena berpengaruh dengan banyaknya produksi harian yang dapat dilakukan.

"Untuk berbelanja kain, aku selalu searching beberapa referensi di internet, terdapat beberapa tempat untuk berbelanja kain di internet terkadang ada material kain kain yang bikin aku tertarik tapi aku ragu untuk memilih karena material kain yang tidak bisa aku rasakan. Dan juga kualitas kain yang ditawarkan terkadang kurang dan tidak konsisten, Hal tersebut juga menjadi pertimbangan aku untuk membeli material kain untuk brand ku," kata Fira.

Baca juga: Tren skincare hingga fesyen tahun 2021

Baca juga: Olah kreativitas kunci bertahan di industri fesyen kala pandemi

Baca juga: "Designers Give Back", cara desainer dukung tenaga medis saat COVID-19

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022