Jakarta (ANTARA News) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memprediksi perekonomian Indonesia masih akan rentan terkena pengaruh krisis global yang terjadi di kawasan Eropa dan Amerika Serikat (AS) pada tahun depan.

Kepala BKPM, Gita Wirjawan, di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa ada empat hal yang membuat Indonesia masih akan terkena imbas krisis tersebut.

"Keempat hal tersebut, antara lain masih berlangsungnya krisis keuangan yang terjadi di Eropa, krisis keuangan AS, terjadinya penggembungan aset, dan turunnya permintaan akan sektor komoditas," ungkapnya.

Menurut Gita, kendati berpengaruh bagi perekonomian Indonesia, namun demikian pengaruh tersebut tidak akan sebesar negara-negara Asia lainnya.

"Indonesia masih tetap kuat karena memiliki pertumbuhan yang cukup tinggi, jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya," ulasnya.

Gita menyatakan, investasi di Indonesia diyakini masih akan tetap tumbuh setiap tahunnya.

"Kenaikan investasi diyakini bisa sebesar 15 persen per tahun," katanya.

BKPM menargetkan investasi Asing di Indonesia pada 2012 mendatang bisa menembus Rp290 triliun. Perolehan tersebut optimistis tercapai mengingat Indonesia diminati asing untuk berinvestasi.
(T.KR-IAZ/KR-TRT/A027)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011