Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus berinovasi dalam upaya menanggulangi terorisme dan menjalankan program deradikalisasi salah satunya melalui pembuatan film berjudul Istighfar.

"Produksi film ini untuk meningkatkan peran aktif banyak pihak dalam rangka pencegahan terorisme di Indonesia," kata Kepala BNPT Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Boy Rafli Amar melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Baca juga: BNPT ungkap propaganda radikal dan terorisme bersifat lintas negara

Komjen Boy Rafli Amar mengatakan naskah cerita film tersebut disusun sesuai dengan tugas pokok dan fungsi BNPT. Dengan demikian, harapannya, program deradikalisasi dan pencegahan terorisme bisa tersampaikan ke masyarakat.

"Ini dalam rangka melindungi kepentingan negara dan bangsa," kata Boy.

Secara umum, cucu dari sastrawan Indonesia Aman Datuk Madjoindo tersebut mengatakan terorisme merupakan virus yang menyerang pertahanan dan keamanan negara.

Oleh karena itu, setiap anak bangsa harus memperkuat "imunitas" dengan melakukan inovasi dalam rangka mencegah masyarakat terpapar virus terorisme, kata jenderal bintang tiga bergelar adat Datuak Rangkayo Basa tersebut.

Sementara itu, Direktur Utama PT. Pranadipta Consulting Indonesia Boma Samihardjo mengaku siap berkoordinasi dengan BNPT dalam proses produksi film berjudul Istighfar tersebut.

"Kami siap berkoordinasi dengan BNPT dalam melaksanakan proses produksi, promosi, pemasaran dan distribusi film serta mengomunikasikan nilai-nilai positif dari kegiatan dan tupoksi BNPT," kata dia.

Baca juga: BNPT: Potensi radikalisme pada perempuan tinggi
Baca juga: BNPT sebut Kaltara rawan penyebaran radikalisme

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022