Pesawaran, Lampung (ANTARA News) - Vegetasi atau kehidupan tumbuhan mangrove (bakau) di Desa Gebang Kecamatan Padangcermin Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung hanya tersisa 25 persen dari seluas 230 hektare.

"Jumlah luasan vegetasi mangrove di desa tersebut merupakan daerah terluas keberadaan populasi mangrove yang ada di kabupaten itu," ujar aktivis lingkungan Mitra Bentala, Rizani, di Pesawaran, Kamis.

Menurutnya, populasi hutan bakau di desa itu merupakan daerah terluas dan kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestariannya cukup baik namun sekarang hanya tersisa 75 hektare.

Untuk itu, ia menerangkan, pihaknya mendorong masyarakat di daerah tersebut guna melakukan pemetaan keberadaan hutan bakau yang dapat menyelamatkan kehidupan di sekitar pesisir.

"Pemetaan vegetasi mangrove ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keberadaan tumbuhan yang menjadi sabuk hijau pesisir pantai itu," ujarnya menjelaskan.

Ia berharap pihak pemerintah dapat mendukung keberadaan kelompok pelestari hutan mangrove di desa tersebut sehingga perjalanan serta pengembangan kawasan itu menjadi terlaksana.

"Pemerintah juga harus bisa meninjau ulang kebijakan pembangunan tambak karena dapat merusak keberadaan mangrove," imbuhnya.

Kerusakan mangrove, ia melanjutkan, dapat mempengaruhi ekonomi masyarakat di daerah itu sehingga perlu adanya penanganan khusus.

"Peningkatan program pemulihan kawasan mangrove baik di tingkat masyarakat pengelola usaha tambak serta pemerintah harus saling berkaitan sehingga berjalan lancar dan sesuai dengan harapan," kata dia.

Keberadaan kawasan mangrove, lanjutnya, dapat mengurangi peningkatan permukaan laut sehingga bisa mencegah pemanasan global yang semakin menjadi.

Untuk itulah, pemerintah setempat harus konsen menyikapi permasalahan tersebut sehingga masyarakat dapat meningkatkan taraf hidupnya dengan memanfaatkan keberadaan kawasan hutan mangrove.

Ia berharap ke depan seluruh pihak dapat saling berkoordinasi dengan baik sehingga pelestarian hutan mangrove di pesisir pantai bisa terjaga dengan baik dan lancar.
(ANT-050/T013)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011