Banda Aceh (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Rakyat Aceh (DPRA) akan memanggil Pertamina guna menanyakan ketersediaan bahan bakar jenis avtur untuk kebutuhan pelayanan bagi pesawat transit di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar.

"Kami akan memanggil manajemen Pertamina Aceh untuk menjelaskan terkait kecukupan persediaan avtur bagi pelayanan pesawat transit haji atau komersial lainnya di bandara SIM," kata Wakil Ketua DPRA Sulaiman Abda di Banda Aceh, Jumat malam.

Ketersediaan avtur yang cukup itu sangat penting sebagai salah satu upaya mendukung wacana dijadikannya SIM sebagai bandara transit internasional, apalagi bandara terbesar di Aceh itu kini bisa didarati pesawat berbadan lebar jenis Boeing 747-400.

"Setelah pesawat carteran Garuda jenis Boeing 747-400 untuk mengangkut calon haji (calhaj) mendarat mulus di bandara SIM, maka itu membuktikan bahwa SIM sudah pantas dijadikan sebagai bandara transit internasional," katanya menambahkan.

Dijelaskannya, jika bandara SIM menjadi tempat transit minimal tersedia avtur yang cukup untuk melayani pengisian bahan bakar bagi maskapai penerbangan dari Timur Tengah, yang akan melanjutkan penerbangan ke belahan dunia lainnya.

Dikatakannya, selama ini pesawat haji asal Banjarmasin transit di Aceh untuk mengisi bahan bakar minyak sebelum bertolak ke Tanahg Suci.

"Pemerintah Aceh mengharapkan bandara SIM Blang Bintang menjadi tempat transit pesawat dunia di masa mendatang," katanya.

Ia mengatakan, keinginan tersebut akan terlaksana jika semua komponen di provinsi berpenduduk sekitar 4,6 jiwa itu berkerjasama untuk menjadikan bandara SIM sebagai tempat transit pesawat terbang di masa mendatang.

Ia menambahkan, bandara SIM yang dibangun Badan Rehabilitasi dan Rekontruksi (BRR) Aceh-Nias pascatunami 26 Desember 2004 memiliki panjang landasan 3.000 meter dan lahan parkir yang mampu menampung pesawat berbadan besar.

"Artinya, sarana dan prasara yang tersedia saat ini sangat memadai untuk mendaratkan pesawat berbadan besar yang akan singgah dan menggunakan jasa Bandara SIM sebelum bertolak ke negara tujuan," katanya.

"Pihaknya optimistis dengan hadirnya pesawat terbang dari mancanegara yang singah di Aceh akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Aceh di masa mendatang. (IFL*A042/A023)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011