Jakarta (ANTARA) - PT Telkom Indonesia (Persero) mengungkapkan platform Kadin Tech Hub dihadirkan untuk mendukung transformasi digital yang terjadi di tengah masyarakat pada saat ini.

"Platform Kadin Tech Hub hadir untuk mendukung transformasi digital yang kini terjadi," ujar Direktur Digital Business Telkom sekaligus Ketua Komite Tetap Program Prakarsa Baru Komunikasi dan Informatika Kadin Indonesia Muhamad Fajrin Rasyid dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Fajrin yang juga menjabat Deputy Chair TF Digitalization B20 mengatakan, Telkom konsisten memperkuat jaringan backbone dan gateway international, mengembangkan ekosistem pusat data (NeuCentrIX) untuk mengakselerasi digitalisasi berbasis cloud, dan mengembangkan infrastruktur demi meningkatnya kualitas layanan telekomunikasi dan digital hingga ke pelosok.

Keterlibatan Telkom dalam platform Kadin Tech Hub, lanjutnya, menjadi bukti kontribusi perusahaan mendukung digitalisasi dan pembentukan kedaulatan digital Indonesia.
Baca juga: Program TJSL Telkom raih penghargaan terbaik dari Kementerian BUMN

Digitalisasi yang semakin cepat mengharuskan korporasi dan para pelaku usaha untuk terus beradaptasi agar dapat bertahan dan maju ke depan. Untuk itu perlu adanya transformasi digital yang mulai dilakukan secara kolaboratif oleh semua pihak.

Untuk itu, kolaborasi elemen swasta, pemerintah, dan BUMN salah satunya PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menghadirkan Kadin Tech Hub yang diperkenalkan pada acara Digitalisasi Nusantara Expo and Summit (DNES) 2022 yang digelar Kadin Indonesia di Surakarta, Jawa Tengah, sebagai bagian dari side events B20 Gugus Tugas Digitalisasi.

Kadin Tech Hub merupakan wadah yang mempertemukan perusahaan/instansi/UMKM serta pemilik permasalahan dengan penyedia solusi dari individu, startup, dan kampus.

“Lalu lintas 79,4 zettabytes data/informasi per tahun akan meningkatkan lebih banyak masalah untuk dipecahkan. Koneksi digital yang lebih cepat, didukung teknologi 5G dan IoT, berpotensi meningkatkan PDB global sebesar 1,2 triliun dolar AS menjadi 2 triliun dolar pada 2030 mendatang. Potensi ini harus kita maksimalkan demi membawa kemaslahatan bagi negara, masyarakat, dan pelaku usaha,” katanya.
Baca juga: Mitratel kerja sama jaringan fiber optik dengan Telkom Akses

Pada 2030 nanti nilai pasar IoT akan mencapai 12,6 triliun dolar AS. Angka ini membuktikan besarnya peluang digitalisasi untuk memajukan perekonomian masyarakat dunia, khususnya Indonesia.

Pada dekade mendatang digitalisasi yang masif akan menjadi konsep utama dalam perekonomian dunia. Sistem ekonomi kolaboratif akan tercipta seiring semakin biasnya batas antar negara akibat kemajuan teknologi.

“Kadin Tech Hub hadir untuk memudahkan pemilik masalah dan pemberi solusi untuk saling berdiskusi dan mendukung dalam sistem ekonomi kolaboratif. Contohnya saja, jika ada UMKM restoran yang butuh digitalisasi kasir, mereka bisa mengutarakan masalah tersebut. Kemudian, nanti akan ada berbagai startup yang menawarkan solusi untuk mengatasi kebutuhan itu menggunakan experience dan idenya masing-masing,” ujarnya.

Pada Kadin Tech Hub, beberapa solusi yang sudah tersedia antara lain berasal dari perusahaan rintisan dan platform karya Telkom seperti MySooltan, Nodeflux, Indigo, dan BigBox. Sebagai contoh, My Sooltan adalah platform penyedia solusi digital titik sentuh terintegrasi yang bisa dimanfaatkan UMKM. Kemudian, Nodeflux menyediakan solusi visi komputer dan pembelajaran mendalam untuk mendeteksi video dengan cara canggih dan termutakhir.

Baca juga: TelkomGroup paparkan pengembangan ekosistem digital di Expo 2020 Dubai

 

Pewarta: Aji Cakti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022