... Saya kerap dianggap terlalu vokal atau terlalu keras misalnya saat berbicara mengenai penyegelan garam impor dan ikan impor... Tentu saja ada pihak yang terganggu sehingga tidak merasa nyaman... Saya hanya menyatakan kebenaran...
Jakarta (ANTARA News) - Nama Fadel Muhammad sebagai menteri kelautan dan perikanan sangat sepi dari gosip dan tudingan pelanggaran hukum, tidak seperti beberapa kolega menterinya di Kabinet Indonesia Bersatu II. Dia diganti sesama pengurus pusat Partai Golkar, yang namanya tidak terkenal kiprahnya.

Selama ini rakyat sangat berharap Presiden Susilo B Yudhoyono lebih serius membenahi pemerintahannya dan menunggu aksi nyata penegakan hukum, termasuk pada jajaran birokrasi di lingkar terdalam. Dikira menteri-menteri bermasalah itu yang diganti, malah Muhammad, bekas gubernur Gorontalo, yang sukses mengembangkan provinsi itu, yang digusur tanpa sebab-sebab pasti.

Kepentingan politik, bisnis, dan gesekan kekuasaan? Tidak tahu juga. Namun, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad, mengatakan, ada sejumlah pihak yang terganggu dengan beragam kebijakan prorakyat yang dikeluarkan oleh dirinya saat menjabat sebagai menteri.

"Tentu saja ada pihak yang terganggu sehingga tidak merasa nyaman," katanya dalam acara rangka perpisahan dengan media di Kementerian Kelautan dan Perikanan, di Jakarta, Rabu.

"Saya kerap dianggap terlalu vokal atau terlalu keras misalnya saat berbicara mengenai penyegelan garam impor dan ikan impor," katanya. Impor barang-barang yang sebetulnya berjubel dan bisa di Tanah Air itu jelas menguntungkan pihak-pihak yang dekat dengan kekuasaan.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar itu memaparkan, dirinya hanya tidak ingin negara itu jatuh kepada solusi impor setiap kali terjadi kekurangan produksi sejumlah komoditas.

"Kalau kurang, seharusnya kita berpikir bagaimana menaikkan produksi dan bukannya mengimpor," kata pendiri Kelompok Kodel dari Makassar itu.

Dia mencontohkan, program Pemberdayaan Upaya Garam yang telah dan akan dilaksanakan Kementerian Kelautan dan Perikanan juga bertujuan meningkatkan produksi garam.

Menurut dia, program tersebut juga membuat dirinya merasa optimistis bahwa Indonesia akan mengalami swasembada garam pada 2011 ini.

"Tidak semua orang yang bisa menerima pernyataannya yang vokal. Saya hanya menyatakan kebenaran," katanya.

Sebagaimana diketahui, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Sharif Tjitjip Sutardjo ditunjuk Presiden Yudhoyono untuk memegang posisi Menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Fadel Muhammad.

Cicip merupakan salah satu politisi senior dari partai berlambang beringin yang juga terkenal sebagai pengusaha sukses itu merupakan pemilik dari kelompok usaha Ariobimo Perkasa.  (M040)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011