Jakarta (ANTARA News) - PT Semen Gresik Tbk (SMGR) pada tahun ini tidak akan menaikkan harga jual semen, meski ongkos produksi telah naik 5 hingga 10 persen dibanding tahun lalu.

Menurut Direktur Utama SMGR Dwi Soetjipto disela Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan di Jakarta, Rabu, meski tidak naiknya harga tersebut memberatkan keuangan perseroan, namun hal itu dirasa tidak memungkinkan dilakukan karena ketatnya persaingan di industri semen saat ini.

"Perseroan tidak mungkin menaikkan harga jual karena pengaruhnya ke tingkat persaingan pasar," katanya.

Dengan harga yang tidak naik tersebut, lanjut Dwi, perseroan terpaksa merelakan margin keuntungan berkurang untuk menutupi tingginya ongkos produksi.

Dengan menunjukkan keunggulan reputasi yang dimiliki, SMGR saat ini menguasai pangsa pasar semen domestik hingga 43 persen.

Perseroan akan terus melakukan upaya efisiensi, diantaranya memaksimalkan kapasitas produksi, efisiensi bahan bakar, dan sinergi antar-pabrik.

Dalam menopang kinerja kedepan, perseroan telah menyiapkan penyelesaian tahap akhir pembangunan dua pabrik semen baru di daerah Tonasa, Sulawesi Selatan, yang ditargetkan tuntas akhir 2011 dan Tuban, Jawa Timur, pada awal 2012, dengan kapasitas produksi masing-masing pabrik itu mencapai 2,5 juta ton.

Dalam mendukung beroperasinya pabrik semen baru di Tonasa, perseroaan sekarang juga akan menyelesaikan pembangunan pembangkit listrik yang diperkirakan tuntas pada akhir 2012.

(KR-TRT/A023)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011