Saya tidak khawatir penempatan alat di sini
Samarinda (ANTARA) - Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur telah mempersiapkan diri menerima bantuan alat kesehatan Whole Genome Squenncing (WGS) dari Kemenkes RI.

Diketahui, WGS adalah alat untuk mendeteksi varian penyakit penular dan pada masa pandemi COVID-19 kerap digunakan untuk mendeteksi jenis varian virus baru.

Rektor Universitas Mulawarman, Prof Masjaya mengatakan pihaknya telah menyiapkan tiga dokter dari Fakultas Kedokteran untuk belajar penggunaan alat WSG tersebut di Jakarta.

"Sumber daya manusianya sudah dilatih. Barangnya datang sudah bisa difungsikan," kata Prof Masjaya di Samarinda, Rabu.

Menurut Masjaya sesuai rencana alat tersebut akan datang pada awal Mei 2022, sehingga pihaknya harus segera mengantisipasi dengan mempersiapkan tempat dan tenaga operasionalnya.

Dia berharap melalui alat WGS ini bisa melahirkan banyak riset akademik mengenai penyakit menular dan penanganannya di kampus tersebut.

"Karena kita adalah perguruan tinggi, maka semakin banyak nanti riset kita bisa dimanfaatkan di situ. Alat untuk mendeteksi varian-varian dari penyakit penular," paparnya.

Masjaya menegaskan pihaknya akan melakukan pelatihan personel pendukung yang bekerja mendampingi alat WGS, seperti pengambilan sampel reagen hingga penjemputan sampel.

"Kami akan melatih SDM untuk memfungsikan alat, karena dokternya kan ada. Dokternya menganalisis, tapi pengambilan sampel, penjemputan ada semua personalnya itu," tegasnya.

Sementara itu, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI, dr Maxi Rein Rindonuwi meninjau lokasi Universitas Mulawarman, dalam rangka penilaian calon laboratorium penempatan alat WGS.

"Pak Rektor Unmul dan jajaran, komitmennya tinggi sekali dalam rangka menerima alat WAG. Persiapan ruangan dan penunjang sudah lengkap. Saya tidak khawatir penempatan alat di sini," katanya.

Dia mengatakan bahwa Unmul dinilai layak menjadi lokasi penempatan WGS, direncakan alat pendeteksi varian penyakit menular itu akan tiba di Samarinda, pada awal Mei 2022 mendatang.

"Alat akan datang dalam waktu dekat, sekitar awal bulan Mei 2022," jelasnya.

Baca juga: BRGM-Unmul latih warga kembangkan tambak ramah lingkungan

Baca juga: Pemprov-Unmul tingkatkan kerjasama dengan universitas di Australia

Baca juga: Peneliti Unmul: Temu ireng, bangalai, dan madu kelulut anti COVID-19

 

Pewarta: Arumanto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022