Lhoksemawe, Aceh (ANTARA News) - PT Arun NGL. Co., Lhokseumawe, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) melakukan pengapalan gas alam cair (LNG) yang ke-4.000 kalinya ke Pyeong-Taek, Korea Selatan (Korsel), dengan menggunakan kapal tanker Golar Spirit. Kapal tanker yang mengangkut LNG itu dilepas oleh President PT Arun Asnasio Sabri dengan disaksikan anggota Muspida Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhoksemawe, di dermaga dua pelabuhan khusus Blang Lancang, Aceh Utara, Kamis. PT Arun yang mulai beroperasi pada 1978, sudah berhasil mengekpor LNG ke Jepang dan Korea Selatan sebanyak 4.000 cargo LNG, terhitung dengan pengapalan terakhir. Asnasio mengatakan, pada tahun ini, kilang LNG dapat mempertahankan kinerja operasi secara optimal, dengan tingkat kehandalan 99 persen, sedangkan satu persen terpakai untuk pelaksanaan perawatan kilang dan perbaikan lainya, sehingga thermal efficiency kilang LNG Arun pada tahun ini dapat mencapai angka 84,5 persen. Sesuai dengan kontrak penjualan antara pemerintah dengan pembeli luar negeri, PT Arun pada 2006 diminta untuk memenuhi kewajiban minimal penyerahan LNG sebanyak 73 kapal. Namun perusahaan menghadapi kendala dalam memasok LNG ke kilang karena adanya keterbatasan cadangan gas alam yang ada di ladang gas APO. Penurunan jumlah dan pasokan gas alam untuk proses menjadi LNG pada kilang LNG Arun itu tidak sampai mempengaruhi kinerja operasi kilang Arun. Dikatakannya, PT Arun pernah memproduksi 224 cargo dengan rata-rata produksi 70.000 M3/hari pada 1994, namun sekarang hanya mampu memproduksi rata-rata 23.400 M3/hari dan kondesat 12.000 barel/hari. "Namun kehandalan kilang LNG Arun yang sudah beroperasi 28 tahun ini masih mendapat perhatian para pemasok LNG, karena tahun ini telah mengukir sebuah sejarah monumental berhasil mengapalkan LNG ke 4000," kata Asnasio. Ia juga mengatakan, manajemen tetap optimis dengan potensi sumber daya manusia (SDM) yang bekerja keras dalam mengoperasikan kilang LNG Arun secara handal, aman, ramah lingkungan serta kegiatan operasi yang bermanfaat bagi masyarakat.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006