Palu (ANTARA News) - Kepolisian Resor Morowali, Sulawesi Tengah masih memburu enam dari tujuh kawanan perampok bersenjata api rakitan dan senjata tajam yang kabur setelah menjalankan aksi jahatnya pada Senin (17/10).

"Belum ada perkembangan dan pengejaran masih berlangsung," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulteng AKBP Soemarno kepada wartawan di Palu, Jumat.

Soemarno mengatakan, pengejaran terhadap enam pelaku itu tidak mengalami kendala karena polisi sendiri telah mengantongi identitas para pelaku.

Ia mengatakan, dari informasi yang diperoleh anggota polisi di lapangan, keenam buronan itu diketahui sebagian besar berasal dari luar wilayah Sulawesi Tengah.

Identitas para perampok itu juga diketahui berdasarkan keterangan Abdul Thalib, seorang tersangka yang telah lebih dulu ditangkap pada Selasa (18/10) dini hari.

"Tujuh pelaku itu masing-masing dua warga Morowali dan lima lainnya berasal dari Kota Palopo, Sulawesi Selatan," katanya.

Salah seorang anggota kawanan perampok itu, Abdul Thalib (21), yang asal Desa Bahoya, Bungku Barat, ditangkap setelah polisi mendapatkan informasi dari masyarakat.

Dari tangan tersangka, polisi menemukan barang bukti uang tunai Rp2,270 juta yang diduga kuat hasil merampok.

Kapolres Morowali AKBP Suhirman menjelaskan, kasus perampokan itu terjadi pada Senin siang sekitar pukul 14.30 WITA di Desa Lawangke, Kecamatan Lembo Raya, korbanya Hartawan dan Ansar.

Perampok berjumlah tujuh orang memberhentikan mobil Hartawan dan Ansar dalam perjalanan dari Morowali menuju Sorowako, Sulsel.

Kawanan perampok mengancam kedua korban menggunakan senjata api rakitan dan senjata tajam dan merampas uang milik korban senilai Rp20 juta dan melarikan diri, kata Kapolres.

Kedua korban kemudian melaporkan peristiwa itu ke Polsek Lembo sekitar pukul 19.30 WITA.

Atas laporan itu, polisi kemudian bergerak cepat melakukan razia di jalur keluar masuk wilayah Morowali.

"Alhamdulillah satu pelakunya sudah ditangkap dan mudah-mudahan enam pelaku lainnya juga bisa segera tertangkap," tutur Suhirman.

(ANT-106)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011