Jakarta (ANTARA) - Badan Intelijen Negara (BIN) terus menggencarkan percepatan vaksinasi kepada masyarakat melalui program safari vaksinasi malam hari menjelang mudik Lebaran 2022.

"Prinsipnya sama, kita jemput bola," kata Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Saat Ramadhan, kata dia, masyarakat banyak keluar rumah ketika malam hari. Tim Vaksinasi BIN di semua daerah diarahkan untuk menggelar vaksinasi pada malam hari.

Melalui program tersebut, katanya, realisasi vaksinasi di berbagai daerah yang dilakukan BIN membuahkan hasil positif. Berdasarkan laporan dari berbagai daerah, menunjukkan capaian yang maksimal.

Baca juga: Kemenkumham Sumsel dan BIN vaksinasi COVID-19 penguat untuk narapidana

Meskipun bulan puasa, kata Budi, hal tersebut tidak menghalangi kegiatan vaksinasi. Bahkan sebaliknya, saat malam semakin bermakna karena setelah salat tarawih masyarakat bisa mendapatkan layanan vaksinasi.

Di Kota Denpasar, BIN Daerah (Binda) Bali menggelar safari vaksinasi malam hari di halaman Masjid Al Qomar. Tidak hanya jemaah, layanan vaksinasi yang dibuka sejak sore dan dilanjutkan setelah salat tarawih dihadiri warga dari berbagai pelosok Denpasar.

"Suasana kerukunan sangat terasa sekali," ujarnya.

Baca juga: Kepala BIN: Pemerintah perkuat mitigasi antisipasi varian baru Omicron

Begitu pula di Kabupaten Bolaang Timur. Safari vaksinasi malam hari yang digelar Binda setempat dihadiri semua kelompok usia. Mulai dari anak-anak hingga lanjut usia (lansia). Selain dosis pertama dan kedua, BIN menyediakan dosis ketiga.

Menurut dia, antusias masyarakat menyambut dan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1443 H harus dikawal dengan memberikan kekebalan komunal yang memadai melalui vaksinasi. Harapannya, Indonesia bisa mengendalikan pandemi COVID-19.

Baca juga: BIN ingatkan percepatan vaksinasi untuk turunkan "positivity rate"

Budi menambahkan pelonggaran yang diberikan saat ini berdasarkan hasil penilaian yang cermat oleh berbagai pihak. Pemerintah menyakini risikonya telah terukur dan bisa dimitigasi.

Pada dasarnya, ujar dia, pemerintah tidak pernah ingin menghambat mobilitas dan interaksi sosial apalagi perayaan keagamaan. Akan tetapi, karena masih di tengah pandemi COVID-19, maka masyarakat harus bisa saling bekerja sama terutama menerapkan protokol kesehatan.

"Insyaallah Lebaran kali ini bisa dirayakan sebagai kemenangan kita mengendalikan pandemi," harap dia.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022