Terus tingkatkan kapasitas, cerdas dan cermat dalam memilih produk yang akan dipasarkan, serta jangan cepat berpuas diri
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim mengatakan peralihan pelaku usaha mikro ke dalam ekosistem digital, termasuk di dalamnya aspek pemasaran, harus disertai peningkatan jiwa kewirausahaan.

“Terus tingkatkan kapasitas, cerdas dan cermat dalam memilih produk yang akan dipasarkan, serta jangan cepat berpuas diri,” ucapnya saat memberikan arahan kegiatan Pelatihan Usaha Mikro Berbasis di Bidang Digital Marketing, Bandung, Jawa Barat (Jabar), dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, pelatihan pemasaran digital menjadi alternatif pilihan tepat dalam rangka menjembatani pelaku UMKM khususnya usaha mikro yang mengalami kesulitan pemasaran secara langsung (luring) selama masa pandemi COVID-19. Karena itu, diperlukan strategi pemasaran secara daring melalui digitalisasi pemasaran.

Baca juga: Kemenkop dan Meta Indonesia kolaborasi tingkatkan kualitas UMKM

Berdasarkan paparannya, Arif menyampaikan bahwa wirausaha sukses harus memiliki semangat pantang menyerah dan terus menambah ilmu pengetahuan mengingat tantangan zaman selalu berkembang setiap saat.

“Pemerintah terus memberikan dukungan kepada UMKM dan bertumbuhnya wirausaha. Dalam e-Katalog, pemerintah mengalokasikan 40 persen belanja pemerintah untuk UMKM,” ujar dia.

Dalam hal ini, pelaku UMKM diberikan kemudahan dari segi persyaratan, yakni tidak wajib memiliki sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk masuk ke dalam aplikasi e-Katalog menimbang penyerapan produk UMKM atas belanja pemerintah di tahun 2021 masih rendah, yakni Rp470 triliun atau baru 30 persen dari target 40 persen.

Baca juga: Kemenkop bentuk pokja untuk susun RUU Perkoperasian

Kemenkop memiliki tiga agenda pemulihan transformatif UMKM, yakni pengembangan pelaku UMKM dan koperasi, anak muda, perempuan, serta pelaku usaha ramah lingkungan.

Selain itu, Kemenkop mendorong pula pembiayaan UMKM dan koperasi agar bergeser dari sektor perdagangan ke sektor riil, serta menargetkan 30 juta UMKM masuk ke ekosistem digital.

"Semoga pelatihan ini dapat memberikan manfaat dan berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan nilai tambah bagi kesejahteraan UMKM khususnya di Jabar," ungkap Arif.

Baca juga: Kemenkop fasilitasi 46 UMKM dalam kampanye Gernas BBI 2022 di Kepri

Baca juga: Kemenkop: Digitalisasi UMKM perlu pendekatan dari hulu ke hilir


Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022