Islamabad (ANTARA News - Presiden Hamid Karzai mengatakan bahwa Afghanistan akan mendukung Pakistan jika diserang oleh Amerika Serikat.

Komentar-komentar itu dapat membantu meredakan ketegangan dengan Islamabad tetapi bisa mengganggu Washington, kata media lokal pada Sabtu.

"Tuhan melarang jika perang meletus kapan saja antara Pakistan dan Amerika Serikat, kami akan membantu Pakistan," kata Karzai kepada televisi Geo Pakistan dalam sebuah wawancara, dan bagian-bagiannya disiarkan Sabtu malam.

Wawancara penuh, dilakukan di Istana Presiden di Kabul, akan disiarkan kemudian.

"Jika Pakistan diserang dan jika rakyat Pakistan membutuhkan bantuan Afghanistan, Afghanistan akan berada di sana bersama anda," kata Karzai kepada pewawancara televisi Pakistan, seperti dilansir Xinhua-OANA.

"Kami adalah saudara anda karena Pakistan telah memberi kita tempat tinggal (selama pendudukan 1997-1989 Afghanistan oleh Uni Soviet), sehingga Pakistan menganggap kami saudara dan memberikan rumah dan kami menghabiskan waktu di Pakistan dengan hormat sebagai pengungsi," katanya.

Ditanya jika India menyerang Pakistan, apa yang akan ditanggapi Afghanistan, presiden mengatakan, "Siapa saja yang menyerang Pakistan, Afghanistan akan berdiri dengan Pakistan sebab Afghanistan akan menjadi saudara Pakistan. Afghanistan tidak akan pernah mengkhianati saudaranya," katanya.

Ia mengeluh bahwa Pakistan telah melakukan banyak perbuatan kepada Afghanistan tapi katanya "Afghanistan tetap saudara."

Karzai membuat komentar mengejutkan itu di tengah ketegangan meningkat tajam antara Pakistan dan Amerika Serikat setelah para pejabat militer Amerika mengancam tindakan militer sepihak terhadap Pakistan, yang dijadikan pangkalan kelompok-kelompok perlawanan Afghanistan, termasuk jaringan Haqqani.

Menteri Luar Negeri Hillary Clinton pada Jumat mengatakan Amerika Serikat tidak memiliki rencana untuk meluncurkan serangan darat di Pakistan, tetapi mendesak Islamabad untuk bertindak dalam "beberapa hari dan beberapa pekan" untuk "menekan" jaringan Haqqani dan faksi-faksi bersenjata lainnya yang melakukan serangan lintas-perbatasan ke Afghanistan.

Presiden Karzai juga menghilangkan kesan bahwa Afghanistan dan India menandatangani perjanjian kemitraan strategis dalam pandangan memperburuk hubungan negaranya dengan Pakistan, setelah pembunuhan bulan lalu atas utusan perdamaian Afghanistan Prof.Burhanuddin Rabbani.

"Sekarang, hubungan kita dengan India, penandatanganan kemitraan strategis kami dengan India, hal itu tidak terjadi secara mendadak. Ini adalah sesuatu yang kita telah kerjakan selama bertahun-tahun," kata presiden Afghanistan.

"Namun kunjungan (ke New Delhi) tidak dilakukan setelah masalah ini terjadi. Ini sudah direncanakan lama, jauh sebelum itu," kata Karzai.

Karzai mengatakan, ketegangan antara Amerika Serikat dan Pakistan tidak memiliki dampak pada sikap Kabul terhadap Islamabad.

"Anda tahu bahwa kami memiliki keterlibatan dengan Pakistan untuk waktu yang lama dan jika kemudian muncul hubungan seperti kakak beradik, anda akan mendapati bahwa Afghanistan akan ada bersama anda di saat kesulitan," katanya.

Presiden Afghanistan, bagaimanapun, mengatakan ada "rasa sakit" di Afghanistan selama berurusan dengan Pakistan.

"Tolong, saudara, berhenti menggunakan semua metode yang menyakiti kita dan sekarang menyakiti anda, mari kita terlibat dari platform yang berbeda, sebuah platform di mana dua saudara hanya menuju ke kemajuan masa depan yang lebih baik, dalam hubungan damai dan harmoni dengan Afghanistan. Dengan anda," katanya.

Karzai mengatakan, kebijakan negaranya terhadap Pakistan tidak akan didikte oleh negara manapun, termasuk Amerika Serikat dan India.

Dia menambahkan bahwa "Afghanistan memiliki kebijakan sendiri, berdiri sendiri, melihat sendiri dari sudut pandang yang jelas, dalam berurusan dengan saudara-saudara di Pakistan."

(Uu.H-AK/H-RN)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011