Jakarta (ANTARA News) - PT Indofarma Tbk (INAF) optimistis mampu mengubah kerugian bersih menjadi keuntungan setelah kuasi reorganisasi direalisasikan pada 16 November 2011 yang diperkirakan sebesar Rp48 miliar.

"Kami sangat optimistis tahun ini bisa mencatat laba 4 persen dari target penjualan Rp1,2 triliun," ujar Direktur Utama Indofarma, Djakfaruddin Junus, usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI di Gedung DPR RI, Senin.

Ia mengemukakan, setelah pelaksanaan kuasi reorganisasi, aset perseroan bertambah Rp265,936 miliar menjadi Rp1,03 triliun pada 31 Juli 2011, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp764,154 miliar.

"Pada akhirnya, neraca perusahaan akan membaik sehingga pada 2012 dapat membagikan dividen kepada pemegang saham," tuturnya.

Dalam tujuh tahun terakhir, perseroan membukukan kerugian bersih, antara lain pada 2004 sebesar Rp7,238 miliar, 2005 sekitar Rp9,594 miliar, 2006 sekitar Rp15,240 miliar.

Sementara itu, pada 2007 senilai Rp11,076 miliar, 2008 sebesar Rp5,031 miliar, 2009 senilai Rp2,125 miliar, dan pada 2010 sebesar Rp12,546 miliar.

"Kuasi reorganisasi ini sesuai dengan UU No. 40/2007, PSAK 51 revisi 2003 serta peraturan Bapepam-LK," katanya.

Menyoal kinerja kuartal III-2011, ia memperkirakan laba bersih berkisar Rp10 hingga Rp20 miliar, yang ditopang oleh penjualan sekitar Rp680 miliar.

"Kami percaya kuartal III ini pasti positif karena perseroan menerapkan `supply chain` yang efektif," katanya menambahkan.
(T.KR-SSB/S025)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011