Badung (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster meminta seluruh kader PKK di daerah itu berperan aktif dalam upaya pencegahan kasus ketengkesan (stunting).

"Pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Bali saat ini sangat serius dalam penekanan angka stunting. Bali sendiri menduduki peringkat terendah dalam angka stunting," kata Putri Koster dalam aksi sosial Berbakti dan Berbagi di Kabupaten Badung, Senin.

Istri Gubernur Bali itu berharap melalui sinergi dengan PKK desa, maka angka ketengkesan dapat ditekan lagi menjadi nol.

Oleh karena itu, Putri Koster berharap para calon ibu hendaknya menjaga kandungan dengan sebaik-baiknya, makan makanan yang bergizi dan menjalani hidup yang sehat.

"Untuk itu, saya minta kader PKK yang ada di desa serius menangani ini, serius dalam memberikan sosialisasi dan pendampingan, baik untuk ibu hamil maupun dalam posyandu. Dengan demikian, ke depan anak-anak di Provinsi Bali bisa tumbuh sehat dan cerdas," ujarnya.

Terkait kegiatan sosial berbakti dan berbagi tersebut, Putri Koster mengatakan tidak hanya bertujuan untuk memberikan bantuan, tetapi lebih penting lagi dalam aksi sosial ini melihat langsung kondisi masyarakat.

"Berbakti dan berbagi menyentuh masyarakat langsung, seperti balita gizi buruk/kurang gizi, ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK), para lansia, penyandang disabilitas serta kader PKK, yang semuanya bertujuan untuk membantu dan meringankan beban masyarakat," ucapnya.

Selain itu, Putri Koster meminta agar para kader PKK dalam gerakannya dilakukan secara sukarela, tulus, lurus serta membantu pemerintah dan ikut bersinergi menyejahterakan masyarakat.

"Kami harapkan PKK juga mendukung mewujudkan visi Pemerintah Provinsi Bali 'Nangun Sat Kerthi Loka Bali', di antaranya melalui pengurangan penggunaan sampah plastik dan pengelolaan sampah berbasis sumber," katanya.

Para perbekel (kepala desa) yang hadir dalam kesempatan itu juga diminta untuk menggenjot pelaksanaan Pergub Nomor 47 Tahun 2019 terkait Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber.

"Permasalahan sampah harus diselesaikan pada sumbernya dan tidak mengotori desa lain. Jika hal tersebut diterapkan dengan konsisten, maka Bali yang bersih dari sampah akan dapat diwujudkan," katanya.

Dalam kegiatan aksi sosial ini diserahkan bantuan satu ton beras dengan sasaran sebanyak 50 orang, yang terdiri dari balita gizi buruk/kurang gizi, ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK), para lansia, penyandang disabilitas serta kader PKK.

Di samping itu juga diserahkan 80 kotak susu bagi 10 balita gizi buruk/kurang gizi serta 80 kotak susu untuk lansia, ibu hamil, difabel dan kader PKK serta telur 50 krat, dengan masing-masing 1 krat untuk lansia, difabel, ibu hamil, balita dan kader PKK.

Acara itu juga dihadiri Ketua TP PKK Kabupaten Badung Seniasih Giri Prasta dan Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Badung Kristiani Suyasa.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022