Harapannya tidak ada lagi kampung nelayan dengan kesan miskin, kumuh dan kotor
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melatih masyarakat di Serang, Banten, dengan sejumlah pelatihan pada Maret-April 2022, guna membantu mewujudkan program Kampung Nelayan Maju yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat pesisir.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam rilis di Jakarta, Selasa, mengatakan, program Kampung Nelayan Maju menjadi upaya pemerintah untuk mewujudkan kampung nelayan yang tertata, maju, bersih, sehat, dan nyaman, yang mampu meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas usaha nelayan dan keluarganya.

"Perkampungan nelayan dikembangkan menjadi lebih maju. Harapannya tidak ada lagi kampung nelayan dengan kesan miskin, kumuh dan kotor. Harus lebih tertata dengan baik dan berdaya saing," ujar Menteri Trenggono.

Untuk meningkatkan kapasitas masyarakat Kampung Nelayan Maju (Kalaju), Badan Riset dan SDM KKP menggelar pelatihan di berbagai daerah, yang terbaru adalah kegiatan Pelatihan Diversifikasi Olahan Ikan di Kota Serang dan Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Maret dan April 2022, secara tatap muka.

Kepala BRSDM I Nyoman Radiarta menyampaikan, kegiatan pelatihan ini merupakan bentuk dukungan BRSDM dalam mengakselerasi implementasi program terobosan KKP yaitu pembangunan Kampung Nelayan Maju, salah satunya di Kota Serang dan Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

"Program Kalaju ini merupakan upaya mewujudkan ekonomi biru, dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional melalui sektor kelautan dan perikanan," katanya.

Nyoman mengungkapkan bahwa salah satunya yang telah diterapkan hal tersebut di Kota Serang yaitu di Kecamatan Kasemen dan di Kabupaten Serang tepatnya di Kecamatan Tanara sebagai Kalaju.

Untuk itu, ujar dia, masyarakat perlu didukung dengan kompetensi yang mumpuni, terutama peran istri nelayan dalam memanfaatkan hasil produksi perikanan tangkap menjadi produk bernilai jual tinggi dan menerapkan prinsip zero waste melalui diversifikasi olahan ikan.

Difasilitasi oleh Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Tegal, di bawah supervisi Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP), kegiatan yang dilaksanakan di dua tempat ini diikuti masing-masing sebanyak 100 peserta dari masyarakat perikanan.

Dalam pelatihan tersebut, para peserta dilatih membuat pempek ikan, tekwan ikan, sambal botol cumi, siomay ikan lele, keripik kulit lele, kaki naga ikan lele, pengemasan produk olahan perikanan, pengemasan usaha pengolahan hasil perikanan, hingga strategi pemasaran.

Kepala Puslatluh KP Lilly Aprilya Pregiwati menyampaikan, kegiatan Pelatihan Diversifikasi Olahan sebagai "benteng" ketahanan pangan dan sumber gizi masyarakat Kota Serang dalam mencapai target Angka Konsumsi Ikan (AKI) Nasional. Hal ini, karena AKI Provinsi Banten masih jauh dari angka yang telah ditargetkan. Ia juga menambahkan, melalui kegiatan pelatihan sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat.

"Tingkat konsumsi ikan di Provinsi Banten dikatakan masih di bawah target yaitu 42,94 kilogram per kapita pada tahun 2019. Dalam hal ini, tahun 2022 KKP telah menargetkan AKI Nasional sebesar 59,53 kilogram per kapita dan akan naik menjadi 62,05 kilogram per kapita pada tahun 2024 sehingga AKI Provinsi Banten perlu ditingkatkan melalui pelatihan ini," katanya.

Selain itu, ujar Lilly Aprilia Pregiwati, adanya diversifikasi olahan hasil perikanan tersebut dinilai akan dapat menciptakan produk olahan ikan yang bervariasi dan bisa menjadi alternatif usaha sehingga dapat diminati banyak masyarakat.

Baca juga: Menteri Trenggono komitmen KKP utamakan nelayan lokal
Baca juga: KKP perlu data akurat nelayan kecil atasi kemiskinan di daerah pesisir
Baca juga: KKP utamakan nelayan kecil dalam kuota penangkapan ikan terukur

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022