Kita harus berpikir bahwa kita bekerja dalam team work dan leadership yang baik
Depok (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI (Menko Bidang Marves) Luhut Binsar Pandjaitan berbicara mengenai penanganan pandemi COVID-19 dan pembentukan karakter di Universitas Indonesia.

"Sebagai presidensi G20, Indonesia harus dapat memainkan peran di dunia untuk kebangkitan ekonomi ke depan. Tak hanya itu, Indonesia juga harus outward looking, yaitu memperluas networking dengan dunia industri dan internasional," kata Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara Minister Talk: “Bangkit Bersama, Bangkit Lebih Kuat: Indonesia Menyongsong Pascapandemi Covid-19” di Balai Sidang UI Depok, Selasa.

Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof. Ari Kuncoro SE, MA, Ph.D bersama para wakil rektor, para dekan dan wakil dekan, turut hadir pada acara tersebut.

Kegiatan ini diikuti juga oleh para mahasiswa peserta matakuliah pengembangan kepribadian terintegrasi.

Dalam pemaparannya, Luhut mengatakan bahwa masa depan republik ini berada di era peserta mata kuliah pengembangan kepribadian terintegrasi tersebut.

"Anda sebagai seorang pemimpin harus cepat membuat keputusan dengan mendengarkan pendapat di sekelilingmu. Jangan pernah malu untuk mengakui kamu dibantu orang lain. Karena karena kalau bekerja sendiri, tidak akan menyelesaikan masalah. Kita harus berpikir bahwa kita bekerja dalam teamwork dan leadership yang baik," ujar Luhut berbagi pengalaman.

Baca juga: Menko Luhut: Kasus harian COVID-19 turun tajam hingga 97 persen

Baca juga: Luhut diskusi soal kebijakan ekonomi dengan dosen senior UI


Dikatakannya kunci dari leadership bagi Anda dan kita semua adalah ketauladanan. Memberikan contoh tauladan kepada kanan-kirinya. Saya di akademi militer belajar tiga hal, yaitu Tanggap-Tanggon-Trengginas.

Ia melanjutkan, tanggap adalah kecerdasan yang tetap dipelihara terus, tanggon merupakan karakter, jiwa, spirit, sedangkan trengginas itu sehat. “Itu yang saya pelihara dalam hidup bahwa karakter itu penting, sesuai dengan kata perbuatan kita. Saya titip persatuan dan kesatuan menjadi kunci kalau mau Indonesia maju, kita harus kompak,” ujarnya.

Luhut juga membahas dampak pandemi COVID-19, penanganan, serta upaya yang telah dilakukan Pemerintah dalam memulihkan ekonomi nasional. Menurutnya, pandemi membawa dampak besar terhadap perekonomian negara dunia. Masih banyak negara yang level PDB-nya belum kembali ke tingkat sebelum pandemi namun posisi Indonesia saat ini sudah kembali (rebound).

"Pandemi belum berakhir, tetapi dunia dihadapkan pada tantangan baru, yakni invasi Rusia ke Ukraina. Yang menjadi lebih penting adalah pertama kali Amerika Serikat menghadapi satu negara yang memiliki nuclear power terbesar di dunia, yaitu Rusia. Menanggapi masalah ini, Indonesia harus cermat bernavigasi sebagai Presidensi G20 berdasarkan UUD 1945," ungkapnya.

Luhut menyampaikan bahwa dalam mengatasi pandemi COVID-19, Indonesia telah menunjukkan dapat menyelesaikan masalah dengan cukup baik. Dalam delapan tahun terakhir, Indonesia telah mentransformasi ekonomi menjadi lebih efisien, maju, dan tidak bergantung pada komoditas.

Luhut berharap Indonesia harus terus melakukan perbaikan untuk meningkatkan produktivitas ekonomi termasuk pengembangan sumber daya manusia dan R&D untuk mendorong inovasi serta Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan pascapandemi untuk mencapai visi menjadi negara maju pada tahun 2045.

Sementara itu Rektor UI Prof. Ari Kuncoro dalam pidato sambutan sekaligus membuka kuliah tersebut, mengatakan selama pandemi UI telah melahirkan banyak inovasi untuk membantu pemerintah menanggulangi pandemi dan memutus mata rantai penularan virus.

UI juga mendukung upaya pemerintah melalui program vaksinasi di Rumah Sakit UI dan Klinik Satelit dengan menyasar dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan masyarakat sekitar.

"Bersamaan dengan ikhtiar menyongsong pascapandemi, Indonesia saat ini memegang posisi strategis dalam G20, yang merupakan kerja sama ekonomi multilateral yang berisi 19 negara dengan ekonomi terbesar di dunia plus Uni Eropa," katanya.

Baca juga: Ilmuwan: Vaksin COVID-19 belum direkomendasikan diuji pada varian XE

Baca juga: Luhut tinjau pembangunan Politeknik Manufaktur dan simulator N-219

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022