Bandarlampung (ANTARA) - Kapolresta Bandarlampung Kombes Pol Ino Harianto menyebutkan, sebanyak 1.267 personel gabungan disiagakan untuk mengamankan unjuk rasa mahasiswa di lingkungan Kantor Pemerintah Provinsi Lampung di Bandarlampung.

"Personel gabungan yang disiagakan pada pengamanan, pengawalan dan pelayanan aksi unjuk rasa ini 1.267 orang," kata Kombes Pol Ino yang juga sebagai penanggung jawab pengamanan aksi, di Bandarlampung, Rabu.

Ia meminta kepada para personel yang bertugas dalam pengamanan unjuk rasa tersebut untuk mengedepankan sikap yang humanis. Sebab dalam hal demokrasi menyampaikan aspirasi sah-sah saja dan undang-undangnya (UU) nya pun ada.

"Tetapi permasalahannya memang sering sekali terjadi gesekan, itu yang tidak kita harapkan," kata dia lagi.

Oleh sebab itu, Kombes Ino pun mengingatkan kepada seluruh personel dalam pengamanan ini tidak terpancing emosi dalam menghadapi massa aksi.

"Untuk menghadapi massa aksi kita harus tahu psikologinya. Ketika massa berkumpul dengan jumlah banyak psikologinya akan meningkat ini harus kita ketahui, maka ketika dihina, dicaci biarkan saja nggak usah didengarkan, yang jelas tujuan kita mengamankan adik-adik mahasiswa yang melakukan unjuk rasa," kata dia pula.

Berdasarkan pantauan sejumlah ruas jalan menuju Kantor Pemprov Lampung telah dialihkan, dan dijaga oleh sejumlah Satpol PP dan Polisi bahkan pintu masuk ke dalam Kantor Gubernur Lampung telah dipasang kawat berduri untuk mengamankan aksi yang akan dilakukan oleh Aliansi Lampung Memanggil.

Hingga berita ini diturunkan aksi massa dari Aliansi Lampung Memanggil belum terlihat, dan pihak personel gabungan dari TNI/Polri serta Pol PP sudah bersiaga di depan Kantor Pemprov Lampung.

​​​​​​Sebelumnya diberitakan Aliansi Lampung Memanggil akan menyampaikan aspirasi mereka pada 13 April guna menyampaikan aspirasi mereka terkait permasalahan ekonomi masyarakat.
Baca juga: Puluhan orang tuntut KPU Lampung Tengah diskualifikasi Musa-Dito
Baca juga: Demo tolak UU Cipta Kerja mahasiswa di Lampung berakhir ricuh

Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022