Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong kemajuan industri alat mesin pertanian (alsintan) buatan dalam negeri dengan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) tinggi untuk dapat digunakan pada industri pertanian nasional.

Mentan Syahrul dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu, mendorong pengembangan industri alsintan dalam negeri dengan TKDN yang harus lebih tinggi dari 50 persen, di mana saat ini masih di posisi 42 persen.

"TKDN jangan 42 persen, tapi 3 sampai 5 bulan ke depan TKDN harus di atas 50 persen. Saya mau lihat ini hasilnya ke depan. Ini komitmen dan upaya nyata kita dorong semua industri alsintan dalam negeri agar kita tidak lagi impor komponen alsintan," kata Mentan saat melakukan kunjungan kerja ke PT Sharprindo Dinamika Prima.

Mentan menerangkan tidak ingin alsintan untuk pertanian dalam negeri selalu menggunakan produk impor. Syahrul mengapresiasi PT Sharpindo yang memproduksi mesin untuk alsintan.

SYL menambahkan peran mekanisasi pertanian telah terbukti menjadikan sektor pertanian yang tangguh pada kondisi pandemi Covid-19. Dua tahun pandemi, Kementerian Pertanian (Kementan) terus menopang ketersediaan pangan sekaligus kesejahteraan petani sehingga menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional, sehingga di masa pandemi COVID-19 sektor pertanian pertumbuhan PDB nya paling besar dan positif, yakni 16,4 persen.

"Percepatan ketersediaan pangan ini karena dukungan alsintan. Patut kita berikan apresiasi yang besar terhadap produk-produk lokal ini yang turut berkontribusi dalam pembangunan pertanian," kata dia.

Dirut PT Sharprindo Dinamika Prima Jusmin Suwoko memberikan apresiasi atas dukungan Kementan yang menumbuhkan dan memprioritaskan alsintan buatan dalam negeri. Menurut dia, dukungan Kementan sangat penting untuk memproduksi alsintan dalam jumlah besar guna memenuhi kebutuhan petani dan menjadikan pembangunan pertanian semakin modern.

"Kami apresiasi kehadiran Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, karena baru pertama kali hadir perwakilan pemerintah di perusahaan kami. PT Sharprindo adalah perusahaan dalam negeri, 100 persen alsintan yang diproduksi karya anak bangsa. Kami meminta dukungan penuh dari pemerintah agar bisa semakin lebih baik untuk memenuhi kebutuhan alsintan petani," ujarnya.

Di tahun 2021, Kementan melakukan pengadaan alsintan prapanen sebanyak 25.134 unit yang terbagi dengan jenis dan nilai kontraknya. Jenis alsintan tersebut meliputi traktor roda dua, traktor roda empat, pompa air, rice transplanter, cultivator, hand sprayer dan alat tanam jagung yang sudah memiliki seritifikat TKDN.

Baca juga: Pakar: Modernisasi alsintan jadi solusi tingkatkan hasil pertanian
Baca juga: Mentan serahkan bantuan alsintan dari Presiden untuk petani Indramayu
Baca juga: Kementan siapkan strategi jangka pendek-panjang atasi stok pangan

 

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022