Bandung (ANTARA) - Ratusan karyawan Kantor Pusat Bank Jabar Banten (Bank BJB) dilibatkan dalam mengantisipasi ancaman bom dalam simulasi penjinakan bahan peledak di Menara Bank BJB Jalan Naripan, Kota Bandung.

Para karyawan yang saat ledakan terjadi di lantai dua gedung bertingkat sembilan itu terdengar, langsung dievakuasi ke luar ruangan masing-masing melalui tangga darurat dan berkumpul di titik evakuasi di halaman parkir belakang gedung itu.

Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Brimobda Polda Jabar yang dipimpin AKBP Umar Sumardi yang dikontak petugas keamanan Bank BJB langsung tiba di lokasi dengan menggunakan kendaraan taktis Jihandak.

Seorang petugas Jihandak melakukan pemeriksaan di sekitar lokasi yang mencurigakan yang kemudian ditemukan bungkusan plastik warna kuning. Barang mencurigakan itu kemudian dievakuasi oleh petugas yang menggunakan pakaian khusus `body amor` dan memindahkan ke ruang terbuka.

Setelah dilakukan identifikasi, kemudian diputuskan benda mencurigakan itu diledakan dengan menggunakan pemindai bahan peledak. Sebuah ledakan cukup keras mengakhiri drama penanganan dan penjinakan bahan peledak itu yang berlangsung sekitar satu jam itu.

Para karyawan yang sejak ledakan terjadi berkumpul, akhirnya kembali ruang kerja masing-masing untuk menyelesaikan pekerjaan yang tertunda.

Sementara itu Staf Sekretaris Perusahaan Bank BJB, Boy menyebutkan simulasi penanganan dan antisipasi ancaman bom itu dilakukan dalam rangka menyiapkan para karyawan bank itu siap dan mengetahui prosedur saat menghadapi kondisi seperti itu.

"Simulasi ini perlu agar karyawan tidak panik saat menghadapi situasi dan kondisi seperti ini, mereka diharapkan mengetahui prosedur evakuasi dimana kami sudah menyiapkan jalur evakuasi bagi karyawan," kata Boy.
(S033/Y008)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011