Ambon (ANTARA News) - Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Mohamad Amron mengatakan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) cocok dikembangkan di daerah kepulauan seperti Maluku.

"PLTHM ini sangat cocok dikembangkan di daerah kepulauan yang memiliki banyak sungai kecil," kata Dirjen Mohamad Amron saat meresmikan PLTMH berkapasitas 3,30 Kilo watt (KW) di Desa Hukurila, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon, Jumat.

Peresmian PLTMH di Desa Hukurila itu dilakukan Dirjen Mohamad Amron bersama Irjen kementerian PU Pitoyo Subandrio dan Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, dan merupakan salah satu dari agenda Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI) ke-XXVIII, di Ambon, 28-30 Oktober 2011.

Dirjen yang juga Ketua HATHI Pusat itu, mengatakan, pembangunan PLTMH itu merupakan wujud kepedulian organisasi yang dipimpinnya terhadap ketersediaan sumber daya energi terbarukan yang dibutuhkan masyarakat di ibu kota provinsi Maluku itu.

"Memang PLTMH yang dibangun di Desa Hukurila ini tidak spektakuler karena kapasitas dan tenaga listrik yang dihasilkan kecil, tetapi keberadaanya sebagai pilot proyek di Maluku dan dapat ditiru untuk dikembangkan di pulau atau desa lainnya di daerah ini," katanya.

Dampak lainnya yakni masyarakat hukurila dapat menikmati sumber tenaga listrik yang dihasilkan dari PLTMH itu, sekaligus menjadi contoh dan motivasi bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk mengembangkan dan memanfaatkan potensi sumber energi terbarukan yang tersedia di Maluku dan Ambon.

"Biayanya murah dan bisa dikembangkan di pulau-pulau yang ada di Maluku, terutama yang belum terjangkau atau ketersediaan daya listriknya terbatas," ujarnya.

Dia mengakui, Maluku kaya akan berbagai potensi sumbe daya alam terbarukan, sehingga diperlukan motivasi dan kepedulian semua pihak untuk memanfaatkannya bagi kesejahteraan masyarakat di masa mendatang.

Dirjen Mohamad Amron berharap, masyarakat Negeri Hukurila dapat menjaga dan memelihara fasilitas tersebut, serta tidak merusak lingkungan atau menebang pohon yang ada di sekitar sumber air terjun tersebut.

"Mulai sekarang jangan menebang pohon-pohon yang ada di sekitar sumber air terjun ini, karena dampaknya sumber air menjadi kering dan tercemar serta pembangkit listrik ini tidak bisa beroperasi dengan baik," katanya.

Air terjun

Ketua HATHI Maluku, Megi Samson mengatakan, proyek percontohan pertama di Maluku itu memanfaatkan energi terbarukan (terjunan aliran sungai) Way Rupa di desa Hukurila karena potensi debit dan jatuhan air (perbedaan tinggi) cukup besar.

Pekerjaan PLTMH di Way Rupa meliputi persiapan, tanah, pengadaan turbin, bendung beton, bak penenang, tiang penyangga pipa penstok beton, rumah pembangkit dan saluran pelepas.

Proyek yang lokasinya berjarak 20 KM dari pusat kota Ambon ini diarahkan mendukung pengembangan pariwisata bahari di Hukurila dengan pantainya yang mempesona, lokasi selam dengan koral indah serta memiliki goa bawah laut dihiasi aneka jenis ikan karang, sehingga menjadi incaran para penyelaman, baik nasional maupun mancanegara.

Proyek yang memanfaatkan potensi terjunan air sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berskala kecil ini, menggunakan jaringan distribusi sepanjang satu KM dari lokasi air terjun ke pantai Hukurilla yang berpenduduk 147 KK atau 623 jiwa.

"Sasarannya menyediakan tenaga listrik yang ramah lingkungan dengan biaya operasional maupun pemeliharaan rendah ini, guna meningkatkan kualitas hidup dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan," katanya.

Pengembangannya bertujuan menghasilkan energi listrik untuk penerangan yang akan dipasang pada lokasi pantai Hukurila agar objek wisata tersebut bertambah menarik guna menjaring wisatawan lokal, nusantara dan mancanegara.

  28-10-2011 15:22:08

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011