Manila (ANTARA News) - Filipina menyambut salah satu dari bayi-bayi simbolis "ketujuh miliar" dunia Senin, sesudah kelahirannya diiringi keriangan perayaan di sebuah rumah sakit padat yang dikelola pemerintah.

Berbobot 2,5 kilo, Danica May Camacho dilahirkan menjelang tengah malam Minggu di tengah jepretan lampu kilat media di ruangan persalinan di Rumah Sakit Jose Fabella Memorial Manila, lapor AFP.

"Dia begitu cantik," bisik ibunya Camille Dalura dengan perlahan saat dia menggendong bayi mungilnya.

"Saya tak mengira dia bayi yang ketujuh miliar dunia."

Bayi tersebut merupakan anak kedua bagi Dalura dan pasangannya, Florante Camacho, yang dengan tenang berdiri di pojok mengenakan gaun putih rumah sakit ketika para kru televisi dan fotografer berdesakan ingin mengambil gambar anak perempuannya.

Orang tua dan bayinya dikunjungi para pejabat teras Perserikatan Bangsa Bangsa di Filipina, yang menghadiahi anak itu dengan kue kecil.

Juga ada hadiah dari dermawan setempat termasuk hibah beasiswa untuk pendidikan anak, dan paket biaya hidup supaya orang tua bisa belanja kebutuhan.

Di tempat itu juga ada saksi peristiwa besar Lorrize Mae Guevarra berusia 12 tahun, yang dinyatakan sebagai bayi keenam miliar simbolis dunia pada 1999 dan kini duduk di kelas enam.

"Saya sangat gembira melihat bayi cantik ini. Saya berharap seperti saya, dia akan tumbuh menjadi sehat dan dicintai setiap orang," kata Guevarra.

Anak itu menjadi salah satu dari beberapa di negara-negara seluruh dunia yang dinyatakan sebagai manusia ketujuh miliar secara simbolis.

Diharapkan dia akan lahir tepat tengah malam, namun dia lahir dua menit lebih cepat.

Menteri Kesehatan Enrique Ona mengatakan kelahiran bayi ketujuh miliar dunia ini juga menghadapkan Filipina pada kesempatan untuk menilai masalah-masalah terkait kependudukan.

Menurut Dana Kependudukan PBB (UNFPA) Laporan Keadaan Penduduk Dunia, Filipina merupakan negara terpadat keduabelas dunia dengan 94,9 juta penduduk.

China tetap menjadi yang terbesar dalam populasi dengan 1,35 miliar, diikuti India dengan 1,24 miliar.

Laporan tersebut mencatat bahwa di banyak bagian negara berkembang, dimana pertumbuhan penduduk lebih cepat daripada pertumbuhan ekonomi, perawatan kesehatan reproduksi tetap merupakan masalah krusial.

Perwakilan UNFPA Ugochi Daniels mengatakan bahwa sementara populasi Filipina tetap muda, dengan penduduk di bawah usia 25 tahun sebesar 54 persen dari keseluruhan, mereka perlu diajari "keterampilan hidup" yang tepat dan tentang masalah seksual.

Dia mengatakan bahwa sementara secara global wanita mempunyai lebih sedikit anak namun populasi keseluruhan terus meningkat.

"Sementara dunia kita yang berjumlah tujuh miliar mewakili sebuah gambaran kompleks tentang tren dan paradoks namun terdapat kebenaran global esensial yang kami temukan," katanya.

"Sebaliknya, tidak ada pandangan populasi global tunggal."

UNFPA mengatakan 10 persen gadis Filipina berusia 15 hingga 19 tahun mulai hamil, dengan banyak kaum mudanya juga semakin rentan terhadap HIV. (K004)

Penerjemah: Kunto Wibisono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011