Jakarta (ANTARA) -- Dalam rangka mendorong lahirnya petani-petani muda untuk membantu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia, Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyelenggarakan Pojok Literasi : “Urban Farming : Potensi Usaha Untuk Milenial” yang diselenggarakan secara hibrida pada di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (13/4). 

Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kominfo Septriana Tangkary mengatakan, selain membantu mewujudkan ketahanan pangan, Urban Farming juga dapat menambah pundi-pundi ekonomi. Pasalnya Kominfo turut memfasilitasi para petani untuk go online

“Ini suatu kesempatan kita, peluang kita disamping pertanian, UMKM juga meningkat. Guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan,” kata Septriana. 

Dalam forum yang sama, Kepala Dinas Pertanian Semarang, Hernowo Budi Luhur mengatakan menilik dari latar belakang, daerah Semarang memiliki luas demografis sekitar 373,7 kilometer persegi, dan sekitar 31,8 persen atau 118,96 kilometer persegi merupakan lahan pertanian, dengan luas sawah 22,19 kilometer persegi. 

Oleh sebab itu, dengan adanya Urban Farming khususnya daerah Semarang, diharapkan dapat membuka lapangan kerja di perkotaan terutama bagi generasi muda serta memasok pasar makanan untuk menyediakan tambahan pekerjaan dan pendapatan. 

“Kita di Semarang itu punya Urban Farming Corner di mana di sana bisa berlatih pertanian. Di samping pelatihan tadi, kita juga sediakan barang dagangan seperti pupuk dalam sekala kecil untuk menyediakan kebutuhan-kebutuhan pertanian dalam sekala kecil,” ucap Hernowo. 

Sementara itu, Guru Besar Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Dwi Retno Lukiwati mengungkapkan sistem Urban Farming sangat ramah lingkungan, ekonomis, dan mendukung ketahanan pangan dalam lingkup keluarga serta dapat membuka peluang usaha untuk menambah pendapatan keluarga. “Tanaman sayuran bisa dimanfaatkan untuk sumber ketahanan pangan keluarga. Budi daya ikan sekala kecil juga bisa dimanfaatkan dalam lingkup keluarga. Kalau sekala besar nanti bisa dikomersialkan dan menambah pundi-pundi ekonomi kita,” kata Retno.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2022