Jakarta (ANTARA News) - PT Indosat Tbk (ISAT) berencana mengurangi utang sebesar 300 juta dolar AS atau sekitar Rp2,65 triliun pada tahun depan.

"Dananya akan diperoleh dari kas internal," ujar Direktur Utama Indosat Harry Sasongko usai paparan publik di kantor pusat Indosat, Jakarta, Senin.

Per 31 September 2011, total utang Indosat mencapai Rp21,634 triliun. Dengan demkian, hingga 2012 utang Indosat bakal tersisa Rp18,984 triliun.

Pada triwulan III-2011, komposisi utang perseroan terdiri atas 48,5 persen atau sekitar Rp9,626 triliun dalam bentuk pinjaman dan 51,5 persen atau Rp12,017 triliun dalam bentuk obligasi. Sementara mata uang yang dipergunakan 42,7 persen dalam rupiah dan 57,3 persen dalam dolar AS.

Saat ini, Indosat telah mengurangi sekitar 20 persen total utangnya setelah membayar utang jatuh tempo, yakni obligasi IV sebesar Rp815 miliar, obligasi syariah ijarah I Rp285 miliar, pinjaman sindikasi 112,5 juta dolar AS, cicilan SEK Tranch A, B, dan C sebesar 33,6 juta dolar AS, HSBC Coface dan Sinosure sebesar 20,1 juta dolar AS, pinjaman komersial 9 tahun dari HSBC senilai 1,4 juta dolar AS.

Selain itu, ada pinjaman kredit ekspor sebesar 3,8 juta dolar AS, pinjaman BCA dan Bank Mandiri sebesar Rp600 miliar dan fasilitas pinjaman "revolving" BCA sebesar Rp300 miliar.

Total utang jatuh tempo Indosat dalam kurun waktu 12 bulan sebesar Rp2,372 triliun dan 212,5 juta dolar AS. Adapun jatuh tempo rata-rata utang Indosat adalah 4,5 tahun pada 30 September 2011.

Direktur Keuangan Indosat Stefan Carlsson mengungkapkan bahwa pada tahun depan perseroan akan menganggarkan belanja modal (capital expenditure) sebesar Rp6,5 triliun. Alokasi ini akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur.

(KR-TRT/A023)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011