Cikarang, Bekasi (ANTARA News) - Sekitar 1.000 orang buruh dari Gerakan Serikat Buruh Indonesia (Gesburi) berunjukrasa menuntut kenaikan upah minimum kabupaten (UMK) di kantor bupati Bekasi, Jawa Barat, Selasa.

Koordinator aksi, Santoso, dalam orasinya mengatakan, UMK Bekasi saat ini masih sangat kecil dan tidak mampu memenuhi kebutuhan buruh, di tengah melonjaknya berbagai harga kebutuhan barang pokok.

"Bahkan, banyak perusahaan yang membayar karyawannya di bawah UMK yang sudah ditentukan," kata dia.

Menurutnya, permintaan kenaikan UMK tersebut berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Gesburi dengan standar Kebutuhan Hidup Layak (KHL).

Ia mengatakan, UMK yang ada saat ini tidak menghitung kebutuhan standar kelayakan secara keseluruhan dan hanya dibatasi pada 46 item.

"Saat ini, tambahnya, UMK Bekasi hanya Rp 1.275.000, jelas sangat tidak mencukupi kebutuhan layak untuk buruh," kata dia.

Santoso mengatakan bahwa pada tahun 2012, Pemerintah Kabupaten Bekasi harus menaikkan UMK sebesar 100 persen dari UMK tahun 2011.

"Bupati Bekasi sebagai pemegang kebijakan, harus menjembatani kepentingan buruh dengan pengusaha. Bupati harus membela kepentingan buruh, bukan pemodal," katanya.

Santoso menegaskan, pihaknya akan kembali melakukan unjuk rasa lagi dengan jumlah massa yang lebih besar dan akan dilakukan secara bergelombang, dengan mendirikan Posko di depan kantor bupati sampai tuntutan mereka dikabulkan.

Aksi ribuan buruh tersebut sempat diwarnai dengan aksi dorong dengan petugas Satpol PP dan Polres Bekasi.

Bahkan, pagar di depan kantor bupati roboh, karena buruh bersikeras ingin masuk ke halaman kantor Bupati.

(ANT-294/A035)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011