Mekah, Arab Saudi (ANTARA News) - Putera Mahkota Arab Saudi Pangeran Nayef memperingatkan bahwa kerajaan itu akan menggunakan "semua cara" untuk menjamin Ibadah Haji yang damai di tengah keributan di beberapa negara lain Arab dan ketegangan yang meningkat dengan Iran.

Jutaan umat Islam mulai tiba di kota suci Mekah untuk melakukan ibadah haji, satu dari lima rukun Islam dan kewajiban bagi semua Muslim yang secara fisik mampu.

Arab Saudi, yang menampung tempat-tempat suci Islam, menganggap dirinya sebagai pelindung Islam dan mengambil tanggung jawab menjaga ibadah haji yang damai ketika umat Islam dari banyak negara dan aliran berkumpul di tempat dan waktu yang sama.

"Kami siap untuk menghadapi semua kejadian, apapun itu ... cara-cara kami damai ... kecuali bagi orang-orang yang ingin menyerang, yang kami akan cegah dengan semua cara," kata Nayef pada konferensi pers di Mekah, Selasa. Ia sedang menjawab pertanyaan mengenai kemungkinan protes keras.

Nayef, ahli waris baru Raja Arab Saudi Abdullah, adalah juga menteri dalam negeri.

Konferensi pers itu menyusul parade militer yang menonjolkan polisi antikerusuhan, pasukan khusus dan tank-tank yang kerajaan itu dapat panggil sekiranya masalah menghantam ibadah haji, demikian Reuters melaporkan.

Pada 1987 bentrokan antara jemaah Iran dan pasukan keamanan Saudi menyebabkan kematian ratusan orang.

Bulan lalu kementerian dalam negeri menuduh sebuah kekuatan asing yang tak disebutkan namanya, secara luas diinterpretasikan sebagai Iran, telah menghasut serangan bersenjata oleh anggota-anggota minoritas Syiah kerajaan itu di sebuah pos polisi, yang melukai 11 pejabat keamanan dan tiga warga sipil.

Kemudian pada Oktober, AS menuduh dua warga Iran telah merencanakan untuk membunuh duta besar Saudi untuk Washington dengan dukungan Iran. Iran membantah tuduhan itu.

(Uu.S008/C003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011