Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar uang spot antarbank Jakarta Jumat rebound setelah Yunani membatalkan referendum terkait tekanan pengetatan anggaran.

Rupiah ditransaksikan pada 8.945 per dolar AS, naik 15 poin dibanding posisi penutupan hari sebelumnya 8.960.

Pergerakan rupiah pada akhir pekan ini lebih banyak dipengaruhi berita-berita eksternal. Kabar mengenai PM Yunani George Papandreau membatalkan referendum dinilai positif oleh pelaku pasar uang, ujar pengamat valas David Sumual.

Sebelumnya, PM Yunani ini merencanakan untuk melakukan referendum pada 4 atau 5 Desember 2011 mendatang terkait dengan tekanan pengetatan anggaran yang harus dilakukan oleh pemerintah Yunani dalam rangka mendapatkan dana talangan.

"Jika referandum dilakukan kemungkinan situasi politik di Yunani akan mengkawatirkan dan kelanjutan penyelematan krisis utang Yunani menjadi ketidakpastian yang tinggi," ujar dia.

David mengatakan, pembatalan referendum Yunani itu merupakan sentimen positif jangka pendek. Pemberian dana talangan kepada Yunani masih akan terus berlangsung.

"Ketidak pastian masih tinggi, persoalan politik di kawasan Eropa belum tuntas. Namun, satu hinga dua minggu ke depan rupiah masih akan berada dalam area positif," kata dia.

Ia menambahkan, sentimen regional, kuatnya cadangan devisa Indonesia dan perkiraan masih baiknya data ekonomi dalam negeri, akan membawa nilai tukar berada dalam area yang stabil.

Ia memperkirakan, pada pekan depan mata uang rupiah terhadap dolar AS diproyeksikan berada pada level 8.800 hingga 8.990.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat (4/11) tercatat mata uang rupiah menguat terhadap dolar AS menjadi 8.962 dibanding pada hari sebelumnya 8.983.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011