Denpasar (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar mengimbau masyarakat Bali tetap tenang setelah gempa menguncang pulau itu pada Jumat (4/11) malam.

"Kami berharap masyarakat tetap tenang menjalani aktivitas sehari-hari pasca terjadinya gempa," kata Kepala BMKG Wilayah III Denpasar Wayan Suwardana, Sabtu.

Menurut dia, gempa memang cukup rentan terjadi di kawasan selatan daerah tujuan wisata internasional tersebut karena merupakan daerah pertemuan lempeng bumi.

Lempeng bumi itu setiap waktu bertemu, tambah Suwardana, sehingga terjadi tubrukan yang mengakibatkan terjadinya gempa.

"Selama ini cukup sering terjadi gempa yang pusatnya di wilayah selatan Laut Bali, namun kekuatannya relatif masing kecil," ujarnya.

Menurut Suwardana, gempa-gempa berkekuatan kecil tersebut dianggap baik karena mengguntungkan guna mengurangi terjadinya bencana alam itu dengan kekuatan yang besar.

Dia menjelaskan, gempa berkekuatan ringan itu merupakan bentuk pelepasan energi yang dilakukan oleh inti bumi.

Seperti diketahui dalam kurun waktu dua bulan terakhir ini wilayah Pulau Dewata dilanda gempa dengan kekuatan yang cukup hebat.

Pada 13 Oktober 2011, sebagian daerah Bali diguncang oleh gempa bumi berkekuatan 6,8 pada skala richter yang membuat panik semua warga.

Bahkan dampaknya dirasakan ke berbagai wilayah di luar Pulau Dewata. Selain itu puluhan orang terluka akibat tertimpa puing-puing bangunan.

Terakhir, gempa melanda Bali pada Jumat malam pukul 22.59 Wita dengan kekuatan 5,2 SR yang sempat membuat panik para wisatawan yang menginap di hotel kawasan Nusa Dua.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011