Kami bangga untuk ikut memenuhi target program strategis nasional 35.000 MW karena program ini jelas sejalan dengan cita – cita perusahaan kami,..
Jakarta (ANTARA) - Emiten energi PT TBS Energi Utama Tbk melalui anak usahanya PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP), siap berkontribusi dalam memenuhi target Program Listrik Nasional 35.000 MW melalui proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sulbagut-1 di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.

GLP telah mencapai Tanggal Operasi Komersial atau Commercial Operation Date (COD) yang diterbitkan oleh PT PLN (Persero) pada 13 April 2022 untuk membangun pembangkit listrik dengan kapasitas 2x50 MW.

"Kami bangga untuk ikut memenuhi target program strategis nasional 35.000 MW karena program ini jelas sejalan dengan cita – cita perusahaan kami, untuk bisa meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia," kata Direktur Utama GLP Juli Oktraina lewat keterangan di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Indonesia tetap memakai energi fosil selama proses transisi

GLP merupakan suatu perusahaan Independent Power Producer (IPP) untuk proyek PLTU Sulbagut-1. Sebelumnya, GLP telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik untuk Proyek Sulbagut-1 pada 14 Juli 2016 dengan PT PLN (Persero) untuk Proyek PLTU Sulbagut-1 yang akan berlaku selama 25 tahun sejak tercapainya tanggal COD.

Proyek PLTU Sulbagut-1 itu juga turut dibiayai oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melalui fasilitas pinjaman kredit sindikasi berdasarkan perjanjian kredit yang ditandatangani tanggal 11 Juli 2017.

"Terimakasih kami ucapkan kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pencapaian Commercial Operation Date ini yakni PLN, Lender, Kontraktor EPC, Sponsor, Konsultan, dan instansi pemerintah terkait terutama pada saat masa konstruksi di tengah masa pandemi ini. Semoga upaya bersama kita bisa mendatangkan multiplier effect untuk pertumbuhan ekonomi di Sulawesi khususnya,” ujar Juli.

Sementara itu, Direktur TBS Energi Alvin Firman Sunanda menambahkan, penetapan COD tersebut merupakan langkah awal dimulainya PLTU Sulbagut-1 dalam menyalurkan tenaga listrik selama 25 tahun ke depan.

"Kami harapkan selama masa pengoperasian oleh GLP tidak ada hambatan yang signifikan dan dapat terus mencapai target pemenuhan kebutuhan listrik khususnya di wilayah Sulawesi Bagian Utara," kata Juli.

Alvin berharap, ke depan secara teknis PLTU Sulbagut-1 akan menyalurkan listrik kepada PLN melalui sistem jaringan transmisi yang didistribusikan ke wilayah Sulawesi Bagian Utara dan sekitarnya.

Baca juga: Kolaborasi lintas sektor dibutuhkan untuk capai "net zero emission"

Ia mengungkapkan, terselenggaranya PLTU Sulbagut-1 yang beroperasi itu adalah untuk memenuhi proyeksi pertumbuhan kebutuhan listrik di wilayah tersebut.

"Keberhasilan pencapaian COD ini tidak luput dari kinerja Shanghai Electric Power Construction (SEPC) sebagai kontraktor utama Engineering, Procurement and Construction (EPC) untuk proyek ini," ujar Juli.

Sejalan dengan komitmen perseroan untuk turut mensukseskan target net zero emission Pemerintah Republik Indonesia pada 2060 serta komitmen perseroan untuk mencapai target karbon netral pada 2030, proyek PLTU Sulbagut-1 mengaplikasikan perangkat tambahan yaitu dengan memasang FGD (flue gas desulphurization) untuk menekan emisi atau pencemaran udara, perangkat yang mampu untuk menurunkan emisi gas sulfur dioksida.
 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022