Jakarta (ANTARA) - Target mencapai netralitas karbon atau net zero emission dapat menjadi momentum untuk kolaborasi lintas sektor mencapai pengurangan emisi gas rumah kaca, kata Anggota Dewan Energi Nasional Satya Widya Yudha.

Dalam diskusi virtual tentang konservasi energi sistem angkutan umum menuju net zero emisson, Satya mengatakan bahwa setiap kementerian memiliki rencana terkait dengan pencapaian target pengurangan emisi dan butuh kolaborasi lintas sektor untuk mencapai netralitas karbon yang diinginkan.

"Saya berharap paling tidak, kebetulan kita lagi menggarap mengenai strategi net zero emission, mudah-mudahan ini menjadi suatu trigger untuk kita bisa bersatu. Karena ini sudah komitmen internasional, disampaikan oleh Presiden dan diinstruksikan sifatnya lintas sektoral," ujarnya dalam diskusi yang diikuti dari Jakarta, Selasa.

Dengan faktor-faktor tersebut, katanya, paling tidak arah tujuan dari pada pembangunan telah terikat dalam setiap sektor untuk mencapai pengurangan emisi gas rumah kaca.

Baca juga: Sekjen DEN minta penyalahgunaan BBM bersubsidi ditindak tegas

Hal itu menjadikan semua sektor harus melakukan penyesuaian, salah satunya dari skenario tata ruang dan transportasi, untuk mengurangi emisi yang dihasilkan dari sektor-sektor tersebut.

"Saya masih optimis karena ini sudah menjadi suatu komitmen bersama," katanya.

Dia secara khusus menyoroti peran sektor manufaktur untuk mencapai pengurangan emisi di sektor transportasi.

Kontribusi sektor tersebut besar untuk menuju transisi dari penggunaan bahan bakar fosil ke energi yang lebih rendah karbon.

Untuk itu sektor manufaktur terutama otomotif perlu didorong untuk memiliki komitmen transisi menuju kendaraan dengan emisi yang lebih rendah.

"Karena tanpa dibantu oleh itu menurut saya juga akan tidak mudah," ujarnya.

Baca juga: DEN gelar sidang anggota bahas rencana strategis hingga tim nuklir
Baca juga: Terbanyak dikonsumsi, DEN minta pasokan Pertalite dijaga
Baca juga: Anggota DEN minta pemerintah "low profile" bahas isu transisi energi

 

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022