Sidang anggota DEN ini diharapkan dapat memberikan pandangan atau rekomendasi atas isu yang ada, baik di Indonesia maupun di dunia.
Jakarta (ANTARA) - Dewan Energi Nasional (DEN) menggelar sidang anggota untuk membahas berbagai rencana strategis bidang energi hingga tahun 2025 termasuk progres tim panitia nuklir.

Menteri ESDM Arifin Tasrif selaku Ketua Harian DEN mengatakan sidang itu diharapkan dapat memberikan rekomendasi positif lantaran kini Indonesia menjalankan peran presidensi G20 dengan tiga isu utama, yaitu kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi energi berkelanjutan.

"Sidang anggota DEN ini diharapkan dapat memberikan pandangan atau rekomendasi atas isu yang ada, baik di Indonesia maupun di dunia," kata Arifin dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Terbanyak dikonsumsi, DEN minta pasokan Pertalite dijaga

Dalam sidang yang digelar pada 21 Maret 2022 itu, DEN membahas sosialisasi Keputusan ESDM Nomor 258.K/HK.02/MEM/2021 tentang rencana strategis DEN tahun 2021-2025, cadangan penyangga energi, transisi energi, progres tim panitia pembentukan Nuclear Energy Programme Implementing Organization (NEPIO), progres penyelesaian Rencana Umum Energi Daerah (RUED).

Sidang juga membahas anggaran DEN tahun 2022 dan 2023, progres penyempurnaan Rancangan Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2016, laporan tahunan DEN, konsolidasi Energy Outlook Indonesia, dan kerja sama luar negeri, serta peranan DEN dalam presidensi G20.

Terkait rencana strategis DEN, Menteri Arifin meminta agar 16 program kerja DEN dikomunikasikan kepada seluruh anggota DEN. Sedangkan, mengenai NEPIO, perlu adanya penyederhanaan konsep struktur organisasi.

"Penyusunan peta jalan transisi energi perlu mempertimbangkan kondisi terkini dan juga memasukkan potensi energi yang dikembangkan di negara maju, seperti energi arus laut," ujarnya.

Baca juga: Ketua DPD LaNyalla dukung pembangunan PLTN di Indonesia

Terkait konsep pengaturan cadangan penyangga energi , Menteri Arifin meminta konsep yang sedang dibahas agar penentuan sebaran lokasinya bisa ideal atau tidak tersentralisir, sehingga pada saat distribusi cadangan penyangga energi tersebut dalam kondisi tertentu,dapat meminimalisir tantangan yang dihadapi.

Ia pun menekankan pentingnya ketersediaan infrastruktur untuk mendukung cadangan penyangga energi yang perlu direncanakan dengan baik.

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022