Jakarta (ANTARA News) - Hubungan dagang antara Aljazair dan Indonesia menunjukkan tren meningkat pada tahun-tahun mendatang setelah ekonomi keduanya terbuka, kata Duta Besar Republik Demokratik Rakyat Aljazair, Abdelkrim Belarbi.

Nilai perdagangan kedua negara rata-rata mencapai 400 juta dolar Amerika Serikat per tahun, kata Belarbi dalam sambutannya pada resepsi untuk merayakan 57 tahun Revolusi 1 Noveber 1954 akhir pekan ini.

Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng termasuk di antara para tamu yang menghadiri resepsi tersebut.

"Sejumlah perusahaan Indonesia beroperasi di proyek-proyek konstruksi berdasarkan Rencana Nasional Aljazair 2010-2014," katanya.

Aljazair dan Indonesia telah menjalin hubungan diplomatik sejak 1963. Kedua negara sama-sama menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, Gerakan Non-Blok, Organisasi Kerja Sama Islam, G77+China dan G-15.

Kedua bangsa merupakan sahabat dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa-bangsa yang terjajah. Persahabatan antara bangsa Indonesia dan Aljazair telah terjalin sebelum Aljazair merdeka dari penjajahan Prancis tahun 1962, yakni ketika Indonesia menyelenggarakan Konperensi Asia-Afrika di Bandung tahun 1955, Indonesia mengundang delegasi kelompok pejuang kemerdekaan Aljazair FLN (Front de Liberation National).

Khusus di bidang ekonomi, dengan jumlah penduduk yang mencapai 32 juta, tingkat pertumbuhan ekonomi 5,2 persen dan perdapatan per kapita mencapai 4.450 dolar AS (2007) yang membelanjakan uangnya sejumlah lebih dari 15 miliar dolar AS untuk mengimpor barang-barang kebutuhannya, Aljazair merupakan pasar yang potensial bagi produk ekspor Indonesia.

Potensi tersebut merupakan tantangan bagi Indonesia terutama karena kegiatan industri di Aljazair belum berkembang, kecuali industri minyak dan gas.

Di sektor ini Duta Besar RI untuk Aljazair, Yuli Mumpuni Widarso dalam satu tulisannya di Tabloid Diplomasi mengajak semua pemangku kepentingan di Indonesia untuk melakukan kegiatan promosi ekonomi dan perdagangan agar volume ekspor Indonesia ke Aljazair yang pada tahun 2007 baru mencapai 167.948 juta dolar AS dapat meningkat.

(T.M016/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011