London (ANTARA) - Kementerian Pertahanan Rusia telah mengusulkan agar kerabat tentara yang gugur di Ukraine harus mengajukan kompensasi ke pihak militer dan bukan ke pejabat sipil.

Kemhan berupaya untuk memberlakukan tingkat kerahasiaan ekstra tentang kerugian akibat perang.

Rusia mengelompokkan kematian di kalangan militer sebagai rahasia negara bahkan di masa damai. Moskow belum memperbarui angka kematian resmi di Ukraina selama hampir empat pekan.

Dalam proposalnya, Kemhan Rusia meminta agar pembayaran kompensasi kepada kerabat tentara yang gugur tidak lagi diatur oleh pejabat sipil tapi ditangani oleh kantor perekrutan militer. Langkah itu dimaksudkan untuk "membatasi lingkaran orang-orang" dengan informasi tentang tentara Rusia yang tewas di Ukraina, kata kemhan.

Proposal tersebut muncul di situs web Pemerintah Rusia tentang informasi legal. Belum jelas kapan proposal itu direvisi oleh pemerintah.

Kementerian itu pada 25 Maret mengatakan 1.352 tentara Rusia telah tewas dan 3.825 lainnya terluka sejak Moskow melancarkan aksi yang mereka sebut sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina pada 24 Februari.

Mereka belum memperbarui data korban tentara Rusia sejak itu, tapi Kremlin telah menyebut adanya "kerugian signifikan".

Ukraina dan negara-negara Barat sebelumnya mengatakan mereka yakin korban tewas dari pihak Rusia jauh lebih banyak dari yang dilaporkan.

Sumber: Reuters
Baca juga: Rusia: Jika tentara Ukraina di Mariupol menyerah, mereka akan selamat
Baca juga: Tembakan musuh tewaskan sejumlah tentara Ukraina di Donbass
Baca juga: Tentara Ukraina di Mariupol abaikan ultimatum Rusia

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022