B20 Indonesia mendorong aksi afirmatif sebagai rekomendasi kebijakan kepada para pemimpin di forum G20,
Jakarta (ANTARA) - Ketua Forum Business of Twenty (B20) Indonesia Shinta Widjaja Kamdani menyampaikan bahwa B20 Indonesia merekomendasikan pelaporan indikator gender dalam bisnis yang bersifat wajib bagi perusahaan-perasaan di negara anggota G20.

"B20 Indonesia mendorong aksi afirmatif sebagai rekomendasi kebijakan kepada para pemimpin di forum G20," ujar Shinta pada seminar web bertajuk "Rising To The Top", Kamis.

Shinta memaparkan, partisipasi perempuan dalam angkatan kerja di Indonesia terus-menerus lebih rendah daripada laki-laki. Pada 2020, hanya ada 53 persen perempuan dibandingkan dengan 82 persen laki-laki di angkatan kerja Indonesia.

Baca juga: Ruang digital aman penting guna cegah kekerasan berbasis gender online

Selain itu, sensus tentang perempuan yang menduduki posisi kepemimpinan eksekutif di 200 perusahaan IDX menunjukkan tidak ada perubahan sejak 2019, baik perempuan sebagai pimpinan eksekutif maupun CEO.

"Hal ini cukup ironis mengingat fakta bahwa penelitian global menunjukkan selama bertahun-tahun, bagaimana keragaman gender menguntungkan bisnis dalam banyak hal," ujar Shinta.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) itu menyebut, survei Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) di 70 negara menunjukkan bahwa prakarsa kesetaraan dan keragaman gender membantu dalam meningkatkan performa bisnis, di antaranya, dapat meningkatkan produktivitas, profitabilitas, kreativitas, inovasi, dan ketahanan. Bahkan meningkatkan penguatan merek perusahaan.

Untuk itu, Shinta menyampaikan bahwa Indonesia perlu memperluas upaya untuk menyamakan kedudukan gender melalui tindakan yang kuat dan efektif untuk menghilangkan hambatan yang membuat perempuan sulit mencapai kesetaraan, di mana hal itu juga penting bagi perempuan yang berada pada puncak kepemimpinan bisnis.

"Kita harus memanfaatkan keunggulan kita dengan menciptakan ekosistem untuk mendukung talenta perempuan di perusahaan. Kita juga harus menyadari pentingnya mengukur dan memantau kemajuan bersama yang mana pelaporan setara gender dapat menjadi penting, terutama dalam meningkatkan akuntabilitas dan transparansi perusahaan," kata Shinta.

Baca juga: Menteri PPPA: Laki-laki turut berperan wujudkan kesetaraan gender

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bidang Hubungan Internasional itu berharap, sebagai presiden G20, Indonesia dapat memberikan contoh bagi negara-negara lain terutama negara-negara berkembang dengan memiliki mekanisme pelaporan setara gender sebagai tindak lanjut dari sensus yang dilakukan.

Shinta juga mendorong BEI untuk mengambil langkah lebih lanjut dengan mendorong anggota dan perusahaan publik untuk meningkatkan indikator gender dalam laporan perusahaan.

Hal tersebut mengingat sensus perempuan di tim eksekutif BEI 200 sejalan dengan fokus B20 kepada perempuan di dewan aksi bisnis untuk memajukan perempuan ke posisi puncak kepemimpinan.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022