Painan, Sumbar (ANTARA News) - Lahan sawah seluas 938 hektare (ha) milik masyarakat di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, rusak akibat terendam banjir.

"Dampak banjir yang melanda Kabupaten Pesisir Selatan menyebabkan 938 hektare lahan persawahan alami kerusakan," kata Asisten II Kabupaten Pesisir Selatan, Desri di Painan, Senin.

Menurutnya, berdasarkan data diperoleh, lahan persawahan yang paling parah terdapat di Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan.

Lahan persawahan di Kecamatan Bayang rusak seluas 525 ha, lahan persawahan di Batang Kapas yang rusak seluas 158 ha.

"Kemudian lahan persawahan milik masyarakat yang berada di Kecamatan Ranah Pesisir sebanyak 125 hektare rusak," katanya.

Dia menambahkan, akibat kerusakan lahan persawahan sebanyak 938 ha tersebut, petani mengalami gagal panen.

Petani seharusnya memasuki musim panen bulan ini, namun akibat banjir yang merendam lahan persawahan mengakibatkan mereka gagal panen.

"Ada juga sebagian masyarakat telah memanen sebelum banjir melanda," katanya menambahkan.

Dia mengatakan, selain lahan persawahan rusak, tanaman palawija seperti jagung, kacang tanah juga mengalami kerusakan akibat banjir.

"Tanaman palawija jenis jagung yang rusak seluas 2.586 hektare, sedangkan kacang tanah 46 hektare serta beberapa tanaman palawija lain rusak akibat banjir," katanya.

Lahan perkebunan juga mengalami kerusakan akibat banjir yang melanda. "Perkebunan yang rusak yakni sawit seluas 13 hektare, kakao 25 hektare, selanjutnya karet 59 hektare " kata Desri.

Dia menambahkan, banjir kali yang terjadi pada 2011 di Kabupaten Pesisir Selatan termasuk yang terbesar dalam 50 tahun terakhir, dimana hampir 70 persen wilayah Pesisir Selatan terendam air akibat luapan sungai-sungai besar.

"Setidaknya 10 dari 12 kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan terkena banjir," kata Desri.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Pesisir Selatan, banjir yang terjadi pada 3 Novemver 2011, rumah warga yang hanyut sebanyak 129 unit, rusak berat 112 unit, rusak sedang 932 unit, rusak ringan 7.532 unit.

Selain rumah warga, dua puskesmas juga rusak, tiga Puskesmas Pembantu, lima poliklinik desa, satu unit Poskeri, tiga mobil ambulans, dan kendaraan roda dua sebanyak 12 unit.

Selanjutnya empat unit gedung PAUD rusak, gedung TK 6 unit, gedung SD 39 unit, SLTP 8 unit, gedung SMU 2 unit. (ZON/A023)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011