Mekkah (ANTARA News) - Menteri Agama Suryadharma Ali menginstrusikan kepada pihak terkait untuk melakukan investigasi terhadap kasus keracunan makanan yang dikonsumsi jamaah hingga menyebabkan diare, termasuk kemungkinan adanya sabotase.

"Penyebab keracunan ini sedang diteliti di laboratorium apakah karena kualitasnya makanan atau mungkin ada campurabn-campuran yang menyebabkan jamaah diare. Ini yang sedang kita lakukan penelitian penyebab keracunan," kata Menteri Agama Suryadharma kepada pers di Mekkah, Selasa.

Hal tersebut disampaikan Menag menanggapi adanya kejadian luar biasa (KLB) keracunan makanan sejumlah jamaah haji saat makan malam, Senin (7/11), yang menyebabkan diare.

Kejadian dialami jamaah di maktab 71 yang total jamaahnya sebesar 329 orang yang berasal dari kelompok terbang (kloter) DKI Jakarta, Aceh, Makassar serta Surabaya.

Menag mengatakan, dari hasil investigasi tersebut nanti diharapkan akan bisa diketahui apakah sebenarnya penyebab jamaah itu keracunan sehingga bisa diambil tindakan tegas lebih lanjut, termasuk kemungkinan adanya sabotase.

Khusus untuk perusahaan katering yang menyediakan makanan pada saat itu, tegas menteri, dirinya sudah mengambil langkah tegas yaitu memasukan dalam daftar hitam.

"Jangankan memasukan ke dalam daftar hitam. Sekarang pun perusahaan itu sudah tidak kita pergunakan lagi sebagai penyedia makanan bagi jamaah kita," kata Menag.

Diuraikan Menag, kejadian dimulai saat pada Senin (7/11) jam 19.00 waktu Arab Saudi (WAS) saat makan malam di maktab dan pada jam 24.00 WAS sejumlah jamaah mengalami diare berat.

Kejadian itu menyebabkan tim kesehatan Pemerintah Indonesia dan tim kesehatan pemerintah Arab Saudi memberikan pertolongan untuk menanggulangi kasus itu.

Usai melakukan pertolongan dengan memberikan obat-obatan, kata Menag, Selasa (8/11) jam 06.00 KLB dinyatakan sudah tidak ada lagi dan berangsur-angsur jamaah sudah sembuh, dan menyisakan delapan orang yang masih dirawat untuk diinfus.

"Saya memuji langkah yang dilakukan tim kedokteran Indonesia dan Arab Saudi yang dengan cepat melakukan pertolongan sehingga KLB sudah tidak ada lagi," kata Suryadharma.

Dia mengatakan pula, Pemerintah Indonesia sudah mengambil langkah ajukan protes kepada pihak muasassah dan kepada Pemerintah Arab Saudi agar hal tersebut tidak terulang lagi.

Menag menegaskan langkah perbaikan sebenarnya sudah jauh lebih baik dilakukan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu tahun ini dengan membentuk ada tim kesehatan dari muasassah yang melakukan kontrol dari mulai gudang makanan.
(T.A025/M026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011