Berlin (ANTARA News) - Presiden Rusia Dmitry Medvedev  mengatakan meningkatnya retorika anti-Iran dapat menyebabkan bencana di Timur Tengah.

Pernyataan ini disampaikan menyusul satu laporan Badan Energi Internasional (IAEA) baru mengenai program nuklir Iran yang diumumkan Rabu ini.

Laporan ini memunculkan spekulasi mengenai kemungkinan serangan militer terhadap Iran oleh Israel.

Presiden Israel Shimon Peres, Ahad, menegaskan, serangan militer terhadap Iran menjadi semakin mungkin ketimbang opsi diplomatik, kata Peres kepada harian Israel Hayom.

Namun Menteri Pertahanan Israel Ehud Barack menyatakan Tel Aviv tidak akan memulai operasi militer terhadap Iran.

"Perang bukanlah suatu piknik. Piknik memang kami inginkan. Tetapi kami tidak menginginkan perang," kata Barak kepada radio Israel seperti dikutip RIA Novosti.

"Adapun pernyataan bahwa Israel atau pihak lain siap untuk menerapkan kekuatan terhadap Iran ... retorika itu cukup berbahaya," kata Medvedev pada konferensi pers bersama dengan timpalannya dari Jerman. Kristen Wulff.

Dia menyerukan Timur Tengah untuk "bernapas santai, tenang dan melanjutkan perundingan konstruktif mengenai agenda, daripada mengancam dengan serangan."(*)

H-AK/C003

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011