Palembang (ANTARA News) - Hingga Febuari 2006 telah terjadi 302 kasus polio di Indonesiadan Depkes berusaha keras untuk menekan angka tersebut untuk bisa menjadi bebas polio seperti pada 1995-2004 bebas. "Kita akan berusaha keras untuk bisa kembali lagi pada posisi tahun 1995-2004 Indonesia bebas polio," kata pejabat Depkes Pusat, Yus Herman di Palembang, Senin. Menurut dia, polio merupakan ancaman bagi semua anak, karena penyakit itu dapat melumpuhkan atau membunuh korbannya dalam hitungan jam, dan sangat menular yang biasanya menyerang anak balita. "Polio tidak ada obatnya dan pertahanan satu-satunya adalah melalui imunisasi," katanya. Lebih lanjut ia mengatakan, ada tiga jenis virus polio, tetapi yang beredar di Indonesia hanya satu jenis, namun sangat kuat dan tahan sabun, deterjen, alkohol, ether dan chloroform. Banyak upaya yang telah dilakukan untuk memerangi wabah polio di Indonesia, tetapi penyebaran virus masih berlangsung terutama di Sumatera dan Jawa, kasus terakhir ditemukan di Sumenep, Madura pada 23 Desember 2005. Dua putaran PIN berikutnya ditargetkan diikuti seluruh anak-anak Indonesia yang masih balita termasuk di Sumsel. Vaksin polio itu aman, halal dan satu-satunya cara untuk melindungi anak-anak dari polio. Dosis tambahan yang diberikan pada setiap putaran memberi kekebalan tambahan pada anak, karena itu vaksinasi harus dilakukan berulang-ulang, tambahnya. PIN putaran berikutnya akan dilaksanakan pada 27 Februari dan 12 April 2006 mendatang.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006