Jakarta (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan peringatan Stockholm+50 memberikan kesempatan pemimpin dunia memanfaatkan 50 tahun aksi lingkungan multilateral untuk mencapai tindakan berani dan mendesak yang diperlukan untuk mengamankan masa depan Planet Bumi.

Siti dalam dialog publik pertama yang mengangkat tema “Merefleksikan Kebutuhan Mendesak untuk Aksi Mencapai Planet yang Sehat dan Kemakmuran Bersama” yang diikuti secara virtual di Jakarta, Jumat mengatakan Konferensi Stockholm+50 menjadi momentum untuk merefleksikan perjalanan 50 tahun komunitas lingkungan global dalam menjawab berbagai tantangan pembangunan dan lingkungan hidup yang lebih baik di planet yang sehat.

Pada saat ini, posisi Indonesia dalam merespons isu lingkungan hidup dunia, bukan yang berada di belakang atau tertinggal. "Kita berada di tengah dan mungkin menuju depan dalam menaati konvensi dunia, dalam rangka upaya mengatasi masalah-masalah lingkungan," ujar dia.

“Kita akan terus bekerja untuk mencapai hal-hal yang baik bagi Warga Negara Indonesia sesuai amanat UUD (Undang-Undang Dasar) dan bagi dunia sejalan dengan komitmen Indonesia pada konvensi-konvensi dunia dan kita laksanakan secara bertanggung jawab. Oleh karena itu sekali lagi saya tegaskan bahwa Indonesia menyambut sangat baik langkah-langkah dan prakarsa Agenda Stockholm+50,” katanya.

Topik dialog pertama kali ini memiliki momen yang tepat, di mana pada saat ini negara-negara di dunia dapat bersama-sama bangkit kembali dari kondisi pandemi COVID-19. Ada pembelajaran di sana dan ada kewaspadaan-kewaspadaan yang masih harus tetap dijaga dan harus ada safe guard atas berbagai kebijakan dan langkah yang diambil.

Ia mengatakan dialog publik tersebut juga sejalan dengan agenda Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 dengan tema “Recover Together, Recover Stronger”.

“Kebersamaan menghadapi pandemi COVID-19 menuju keseimbangan kehidupan baru dunia, mengamanatkan kepada Indonesia untuk memimpin proses pemulihan, tidak hanya dari sisi kesehatan dan perekonomian, tetapi dengan menginternalisasikan aspek lingkungan dan perubahan iklim. Indonesia ingin mengajak seluruh dunia untuk bahu membahu, saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan,” ujar dia.

Kepala Perwakilan UNDP di Indonesia Norimasa Shimomura mengatakan apresiasi kepada pemerintah Indonesia yang secara intensif menanggapi berbagai tantangan global, dan UNDP mendapat kehormatan untuk mendampingi upaya Indonesia.

“Di bawah kordinasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan bekerja sama dengan banyak kementerian lain, UNDP mendukung upaya untuk mencapai FOLU NET SINK 2030 melalui inisiatif REDD+ yang didanai oleh 'Green Climate Fund',” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Perwakilan PBB di Indonesia Valerie Julliand mengatakan planet yang sehat dan kehidupan yang sejahtera adalah hak dan tanggung jawab setiap orang. Inilah saatnya untuk bersatu, memecahkan tantangan yang saling terkait pada nilai-nilai kepercayaan dan solidaritas satu sama lain.

“Nilai-nilai tersebut sebenarnya tertulis dalam agenda kita bersama. Agenda aksi PBB yang dirancang untuk mempercepat kerja sama global, dan menata kembali jaringan inklusif, dan multilateralisme yang efektif. Kita membutuhkan nilai-nilai ini untuk membangun kembali dunia kita dan untuk menjamin masa depan yang lebih baik, masa depan yang lebih berkelanjutan bagi semua orang dan planet kita,” ujar dia.

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022