Mamuju (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat meminta jajaran Kamar Dagang Indonesia Daerah memacu investasi di wilayah ini.

"Provinsi Sulbar memiliki segudang investasi yang cukup menjanjikan. Namun, potensi ini belum tersentuh akibat belum banyaknya investor yang mau menanamkan modalnya di daerah," kata Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh di Mamuju, Jumat.

Menurut dia, potensi kekayaan alam yang ada di perut bumi ini tidak akan pernah tergarap secara maksimal tanpa campur tangan investor yang memiliki kekuatan modal besar.

"Saya akan tetap membuka diri bagi setiap investor yang masuk ke Sulbar sepanjang hal itu tidak bertentangan dengan aturan," katanya.

Untuk itu, kata dia, peran Kadinda Sulbar sangat diharapkan mampu mengajak investor untuk melakukan investasi sebesar-besarnya karena dengan majunya investasi maka daerah ini akan mampu keluar dari ketertinggalan.

"Negara bisa maju apabila ditopang majunya investasi yang nantinya akan berimplikasi positif bagi berkembangnya dunia usaha. Pemrov akan mendukung segala upaya Kadin untuk memajukan dunia investasi di daerah ini," kata Anwar.

Anwar Adnan Saleh pada pilgub 10 Oktober berpasangan Aladin S Mengga, menyampaikan, pada tahun 2012 merupakan tahun investasi bagi provinsi ini.

Ia menyampaikan, para calon investor tidak akan ragu masuk ke Sulbar karena daerah ini telah memiliki fasilitas infrastruktur yang memadai seperti jalan, bandara, pelabuhan serta sarana perhotelan yang sangat memadai dari sebelumnya.

Menurut dia, pembangunan infrastruktur itu telah berperan bagi pertumbuhan ekonomi Sulbar sehingga daerah ini menjadi daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia mencapai 15.1 persen pada tahun 2010.

Karena itu, dengan majunya investasi 2012 maka ekonomi Sulbar diyakini akan tetap mengalami pertumbuhan fantastis karena investasi yang masuk ke daerah ini begitu besar.

Ia mengatakan, investasi di sektor jasa juga akan segera masuk ke Sulbar setelah Kelompok Perusahaan Lippo mempelopori pembangunan pusat perbelanjaan "Matahari" di Kota Mamuju, ibukota Provinsi Sulawesi Barat tahun 2012.

Pembangunan pusat perbelanjaan "Matahari" di Mamuju pada 2012 merupakan bentuk investasi Lippo Grup setelah melihat peluang investasi di Mamuju yang begitu besar.

"James Riady, pimpinan Lippo Group akan berinvestasi dengan menanamkan investasi senilai Rp500 miliar dalam tahun 2012," katanya.

Bukan hanya itu, kata Gubernur, investasi lainnya akan bermunculan seperti pembangunan pabrik rotan di Mamuju dan pembangunan pabrik pengolahan ikan di Kabupaten Majene dengan nilai investasi miliaran rupiah.

Selain itu, kata dia, investasi yang telah ada di depan mata adalah dengan terjalinnya kerja sama antara China Ghezouba Grup Corporation (CGGC), salah satu BUMN China, untuk membangun PLTA Karama serta membangun jalan arteri sepanjang 102 kilometer dari Kecamatan Tappalang hingga ke pelabuhan laut di Belang-Belang. (ACO/S023)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011