Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eko Budi Lelono mengaku pihaknya terus melakukan langkah-langkah untuk memastikan masyarakat dapat hidup berdampingan dengan potensi aktivitas Gunung Merapi, termasuk menyiapkan kesiapsiagaan guna  menghindari jatuhnya korban.

Dalam konferensi pers virtual Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) diikuti dari Jakarta, Senin, Eko menjelaskan bahwa pihaknya lewat Badan Geologi melalui Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mendorong terwujudnya hidup selaras dengan kondisi Gunung Merapi.

Baca juga: Gunung Merapi alami 96 kali gempa guguran

"Teman-teman di BPPTKG ini dengan intensif memasang berbagai macam alat monitoring, baik di bawah permukaan maupun di atas permukaan, sehingga setiap aktivitas Merapi yang terjadi dapat terekam dan dengan cepat disosialisasikan kepada pemangku kepentingan terkait," ujar Eko dalam konferensi pers yang diadakan BNPB jelang peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2022 yang diadakan 26 April 2022.

Para pemangku kepentingan seperti pemerintah provinsi D.I. Yogyakarta serta kabupaten/kota yang berada di sekitar Merapi.

Konsep hidup dalam harmoni bersama Merapi itu, jelasnya, mengedepankan usaha untuk mengubah pola pikir masyarakat ke arah pendekatan yang berbasis sains terutama terkait aktivitas Gunung Merapi.

"Sehingga, diharapkan masyarakat memahami secara rasional dan ilmiah mengenai Merapi. Jadi, mempunyai kesiapsiagaan tersendiri," tuturnya.

Langkah mitigasi dilakukan tidak hanya terkait penyebaran informasi mengenai aktivitas Merapi tapi juga dilakukan dengan mengadakan wajib latih penanggulangan bencana oleh BPPTKG.

Baca juga: BPPTKG: Gunung Merapi alami 86 kali gempa guguran

Baca juga: Merapi meluncurkan lava pijar sejauh dua kilometer ke barat daya


Hal itu untuk mewujudkan masyarakat yang siap menghadapi risiko aktivitas salah satu gunung berapi aktif di Indonesia itu.

"Dari konsep ini, begitu ada peringatan dini dari pos pengamat yang diolah BPPTKG dan langsung diinformasikan kepada BPBD pemerintah daerah terkait, diinformasikan kepada masyarakat. Sehingga masyarakat sudah tahu apa yang harus dilakukan, sehingga bisa terhindari dari bencana, baik harta maupun jiwanya," ucapnya.

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022