Jakarta (ANTARA) - Proyek Strategis Nasional (PSN) kilang Grass Root Refinery (GRR) Tuban memasuki finalisasi desain rinci atau Front End Engineering Design (FEED) setara 49 persen dari proses pembangunan kilang minyak.

PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia selaku pelaksana Proyek GRR Tuban melaporkan kemajuan FEED per 31 Maret 2022 mencapai 90,99 persen, dan diperkirakan selesai Mei 2022.

"Capaian yang melebihi target ini berkat kolaborasi Tim Engineering PRPP dengan TRSA selaku kontraktor FEED yang solid untuk memastikan penyelesaian FEED," kata Direktur Pengembangan PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP) Eriyadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Proses FEED diharapkan menghasilkan desain rancang bangun ekstra kompleks untuk mengolah minyak mentah menjadi produk BBM dan petrokimia berstandar internasional.

Perseroan menjalankan kegiatan FEED sejak 16 Maret 2021 berkolaborasi dengan Tecnicas Reunidas SA (TRSA), perusahaan yang berbasis di Spanyol dan bergerak di bidang Engineering, Procurement dan Construction (EPC) sebagai kontraktor desain engineering.

TRSA mengembangkan desain open-art units, fasilitas off-site dan utilities, pengawasan dan integrasi desain secara keseluruhan, termasuk data desain dari pemilik lisensi teknologi.

Secara bersamaan, kerja sama dengan mitra strategis terus dipertahankan antara lain dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk penyediaan listrik pada tahap konstruksi dan Kris Energi untuk penyediaan gas.

Baca juga: Pertamina NRE akan pasok listrik tenaga gas 570 megawatt ke GRR Tuban

Demikian juga dengan pemangku kepentingan untuk penyediaan infrastruktur seperti jalur Tol Demak-Tuban, reaktivasi jalur kereta api Babat-Tuban, dukungan insentif pajak, dan dukungan lain yang diperlukan untuk menunjang kilang GRR Tuban.

Sementara itu proses pembebasan lahan yang diselenggarakan oleh tim Pertamina GRR Tuban pun berjalan secara simultan dan kini telah memasuki tahap IV.

Pada fase ini, Pertamina GRR Tuban mencanangkan target pembebasan lahan seluas 221,17 hektare (ha), termasuk pembuatan drainase sementara dan pemasangan pagar. Secara total proses pembebasan lahan GRR Tuban sejak tahap I hingga ke IV telah melibatkan 1.220 pekerja, dengan 99 persen di antaranya merupakan
warga.

Eriyadi menambahkan setelah FEED selesai, pihaknya akan memasuki proses Final Investment Decision (FID) di tingkat pemegang saham, untuk memastikan keberlanjutan
proyek GRR Tuban. Selanjutnya fase rekayasa, pengadaan, dan konstruksi EPC diharapkan bisa dimulai pada kuartal III tahun 2023.

"Terlepas dari dinamika situasi global saat ini yang berpengaruh terhadap industri minyak dan gas secara umum, PRPP bersama tim Pertamina Proyek GRR Tuban tetap berkomitmen untuk meneruskan dan menyelesaikan amanah yang telah dipercayakan kepada kami," pungkas Eriyadi.

Baca juga: Proyek Kilang Tuban serap 1.220 pekerja lokal
Baca juga: Pertamina integrasikan kilang TPPI dengan GRR Tuban


 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022