Alhamdulillah senang. Meski kadang tidak bisa berkumpul dengan keluarga, tetapi kalau ada mudik pendapatan agak meningkat sedikit.
Jakarta (ANTARA) - Sopir bus antarkota antarprovinsi (AKAP) mengaku senang akhirnya ada mudik lagi, setelah pada dua Lebaran sebelumnya Pemerintah melarang kegiatan tersebut.

Salah seorang sopir bus dari Perusahaan Otobus (PO) Tjipto GM, Sutarmin mengatakan mudik Lebaran menjadi salah satu momen yang ditunggu-tunggu. Meski terkadang harus melewatkan momen Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga, namun pada saat itulah pendapatan mereka akan bertambah seiring dengan jumlah pemudik yang meningkat.

“Alhamdulillah senang. Meski kadang tidak bisa berkumpul dengan keluarga, tetapi kalau ada mudik pendapatan agak meningkat sedikit,” ujar Sutarmin, di Terminal Kalideres, Jakarta, Selasa.

"Jakarta-Madura pulang pergi (PP) alhamdulillah dinikmati saja demi keluarga," kata dia lagi.

Namun, ia menuturkan pergerakan penumpang pada H-7 menjelang Lebaran belum terlalu signifikan, sehingga tidak bisa memprediksi kenaikan pendapatannya. Lagi pula ini merupakan mudik yang pertama setelah dua tahun ditiadakan. Puncak arus mudik di Terminal Kalideres diperkirakan terjadi pada 27-29 April 2022.

Di sisi lain, pria yang sudah menjadi sopir selama 25 tahun lebih itu, juga berbagi kisah bahwa dirinya sudah terbiasa melewatkan Lebaran bersama keluarga karena terkadang masih dalam perjalanan mengantarkan penumpang ke tujuan.

Namun kondisi itu, kata dia, merupakan hal biasa bagi para sopir bus terutama pada hari-hari menjelang Lebaran.

“Sekarang kemungkinan Lebaran di jalan. Tapi ya tidak apa-apa karena tugas kami memang tidak mengenal waktu,” ujarnya.

Hal senada disampaikan sopir rute Jakarta-Lampung Deddy Irawan. Ia mengatakan senang karena Pemerintah akhirnya telah mengizinkan mudik untuk pertama kali setelah dua tahun sebelumnya meniadakan mudik.

Meski pendapatan selama arus mudik meningkat, tetapi sebagai gantinya dia harus rela mengorbankan waktu berkumpul bersama keluarga saat Lebaran.

“Kami senang membantu orang mengantarkan mudik, pulang kampung dan ketemu keluarga mereka. Tapi ya sedihnya pas hari raya terkadang pas kebetulan masih di jalan,” katanya pula.

"Saya sudah menyiapkan fisik untuk arus mudik, karena hari mudik ini kami harus (bekerja) ekstra," ujarnya lagi.

Deddy menjelaskan bahwa selama masa mudik, sopir bus AKAP biasanya melakukan perjalanan pulang-pergi (PP) dari kota keberangkatan menuju tujuan dan sebaliknya, dengan waktu istirahat hanya sekitar empat jam sebelum kembali melanjutkan perjalanan.

Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnaen memperkirakan jumlah pemudik yang menggunakan bus tahun ini tidak akan sama seperti kondisi sebelum pandemi pada 2019 lalu ketika jumlah pemudik mencapai angka 7.000 orang per hari.

Menurut dia, jumlah pemudik yang menggunakan bus tahun ini diperkirakan paling banyak hanya 50 persen dari tahun 2019.
Baca juga: Sopir bus mudik Lebaran di Terminal Tirtonadi Solo ikuti tes urine
Baca juga: Ratusan sopir bus di Kalideres jalani tes urine jelang arus mudik


Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022