Produk cokelat merek Kinder yang terdaftar di Badan POM dapat beredar kembali
Jakarta (ANTARA) -
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menyampaikan bahwa produk cokelat merek Kinder kini dapat beredar kembali di Indonesia setelah hasil pengujian laboratorium menunjukkan negatif cemaran Salmonella.
 
"Produk cokelat merek Kinder yang terdaftar di Badan POM dapat beredar kembali," kata Kepala Biro Kerja Sama dan Humas BPOM RI, Noorman Effendi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
 
Ia mengemukakan, pihaknya telah melakukan sampling secara acak terhadap produk itu dengan mempertimbangkan keterwakilan di wilayah Indonesia.

Baca juga: Uji sampel produk Kinder rampung pekan ketiga April
 
"Berdasarkan kajian risiko dan pengujian terhadap produk cokelat merek Kinder Joy, Kinder Joy for Boys, dan Kinder Joy for Girls yang terdaftar di Indonesia, hasil pengujian laboratorium Badan POM menunjukkan ketiga produk tersebut negatif cemaran Salmonella," paparnya.
 
Ia menambahkan International Food Safety Authorities Network Global Alert (INFOSAN) telah menyampaikan informasi tambahan pada 10 April 2022, bahwa produk cokelat merek Kinder asal Belgia tersebar di 77 negara, namun tidak termasuk di Indonesia.

Baca juga: BPOM stop sementara peredaran produk Kinder terkait risiko bakteri
 
"Keseluruhan produk cokelat merek Kinder yang ditarik di luar negeri tersebut tidak terdaftar di Badan POM," paparnya.
 
Ia menambahkan, berdasarkan hasil analisis risiko terhadap keamanan pangan produk cokelat merek Kinder Joy, Kinder Joy for Boys, dan Kinder Joy for Girls yang dihentikan sementara waktu peredarannya di Indonesia, maka dengan ini diumumkan bahwa produk tersebut dapat beredar kembali di Indonesia.
 
Ia mengimbau masyarakat agar menjadi konsumen cerdas dan selalu melakukan Cek KLIK (Cek Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa) sebelum membeli atau mengonsumsi produk pangan.

Baca juga: BPOM hentikan penjualan produk Kinder di enam ritel modern di Palu

Baca juga: BPOM: Vaksin Moderna di Indonesia tak terkontaminasi partikel asing
 
 
 
 
 
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022